Selasa, 28 Jumadil Awwal 1446 H / 2 Juli 2019 10:17 wib
4.813 views
DKM Al Munawaroh Sentul Minta Pelaku Penodaan Masjid Diproses Hukum
SENTUL (voa-islam.com)—Ruslan A. Suhady, Sekretaris DKM Masjid Al Munawaroh Sentul City, Bogor, Jawa Barat memberikan klarifikasi terkait kasus seorang wanita Katolik bernama Suzethe Margaret yang masuk ke dalam masjid dengan menggunakan alas kaki dan membawa anjing.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Voa Islam, Selasa (2/7/2019), Ruslan membantah bahwa suami pelaku melangsungkan pernikahan di Masjid Al Munawaroh.
“Tidak benar jika dikatakan akan ada pernikahan suaminya di Masjid Al Munawaroh. Dalam catatan saya sebagai sekretaris DKM Al Munawaroh, tidak ada catatan agenda pernikahan atas nama suaminya, yang akan menikah di Masjid Al Munawaroh,” ungkap Ruslan.
Ruslan menegaskan, “Masjid Al Munawaroh jelas tidak mungkin menikahkan seseorang yang beragama selain Islam.”
Klarifikasikan yang disampaikan Ruslan ini guna meluruskan berita yang simpang siur dan mencemarkan nama baik Masjid Al Munawaroh Sentul City.
Kemudian, Ruslan mengatakan dalam kejadian tersebut salah satu staf Masjid Al Munawaroh terluka karena dianiaya oleh pelaku.
“Staf masjid kami terluka, sobek bibirnya dan goyang gigi depannya, yang menurut keterangan staf kami tersebut, dipukul oleh pelaku,” jelas Ruslan.
Pihak DKM pun melaporkan kasus penganiayaan ini ke pihak kepolisian. “Kasus penganiayaan ini telah kami laporkan ke Polsek Babakan Madang, tadi sore 30 Juni 2019, yang kemudian dilimpahkan kasusnya ke Polres Bogor. Staf tersebut juga telah menjalani visum di RS EMC Sentul City,” jelas Ruslan.
DKM Masjid Al Munawaroh meminta agar pelaku diproses hukum. “Semoga pelaku dapat diadili dengan seadil adilnya karena telah menodai Masjid sebagai rumah ibadah umat Islam,” harapnya.
Sementara terkait keterangan sang suami bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa, pihak DKM meminta hal tersebut dibuktikan keterangan dari dokter ahli rumah sakit jiwa.
“Menurut informasi saat ini pelaku sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diperiksa, apakah dia benar benar mengalami gangguan jiwa,” kata Ruslan.
“Ini adalah ujian kesabaran yang kesekian kalinya untuk kita sebagai umat Islam. Semoga ada hikmah yang besar atas kejadian ini. Dan semoga aparat kepolisian dapat segera menuntaskan kasus ini dengan sebaik baiknya,” mengakhiri keterangannya.* [Syaf/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!