Jum'at, 28 Jumadil Awwal 1446 H / 28 Juni 2019 20:02 wib
6.730 views
Rohis dan LDK Dikaitkan Radikalisme, ISAC: Penelitian Harus Bebas dari Pesan Sponsor
SOLO (voa-islam.com)—Sekretaris Jenderal The Islamic Study and Action Center (ISAC) Endro Sudarsono menyoroti pernyataan Wakil Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Mujib Qulyubi soal radikalisme dan intoleransi.
Dalam suatu forum diskusi di Jakarta beberapa waktu lalu, Mujib menyebut Rohani Islam di SMA, Lembaga Dakwah Kampus (LDK), dan Gema Pembebasan bagian dari alur radikalisme di Indonesia. Bahkan ia menyinggung BUMN telah terpapar radikalisme. Menurutnya apa yang ia sampaikan ini berdasarkan hasil penelitian civitas Nahdlatul Ulama.
Menanggapi hal ini, Endro mengingatkan agar penelitian harus didasarkan pada latar belakang masalah yang riil, objektif dan jujur. “Tidak boleh ada pesan sponsor, intervensi yang bisa mengganggu dan mempengaruhi terhadap input, proses ataupun produk penelitian,” ungkap Endro dalam keterangan tertulis yang diterima Voa Islam, Jumat (28/6/2019).
Endro menilai mengaitkan Rohis maupun LDK dengan radikalisme dan intoleransi dapat membuat tidak nyaman di tengah aktivitas dakwah yang menggeliat.
“Bisa membuat tidak nyamannya Aktivis Dakwah di Rois, Kampus ataupun instansi lain, ditengah maraknya kegiatan dakwah, bahkan banyak non muslim yang hijrah menjadi mualaf,” jelas dia.
Menurut Endro ditengah arus demoralisasi generasi muda justru kegiatan dakwah di lingkungan sekolah dan kampus harus disemarakan.
“Sekolah, kampus dan instansi apapun mesti disemarakan aktivitas keagamaan ditengah demoralisasi remaja, pemuda dan keluarga ditengah maraknya paham hedonisme dan aliran sesat,” ungkap Endro.
Endro melanjutkan, “Penelitian tersebut mestinya diberi perilaku contoh radikal dan intoleransi di tempat tersebut baik perilaku terhadap pimpinan, sesama muslim ataupun terhadap non muslim.”
“Setiap perilaku yang melanggar hukum ataupun tata tertib sekolah ataupun instansinya pasti ada penegakan hukum dan sanksi. Apakah pihak penegak hukum atau pimpinan instansi pernah menghukum atau memberi sanksi terhadap obyek penelitian?”
“ISAC berharap jangan sampai sebuah penelitian justru memecah belah umat, tidak netral atau pun didasari kebencian,” ujar Endro menutup keterangannya.* [Syaf/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!