Senin, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 25 Juni 2018 11:45 wib
5.133 views
Ismail Yusanto: Hari Moekti Istiqomah dalam Hijrah
JAKARTA (voa-islam.com), Kematian mantan Rocker era 80-an, Ustadz Hari Moekti membawa duka mendalam bagi banyak aktivis Islam dan dai. Kepergiannya juga menyisakan banyak kenangan terkait perjalanan dakwah pria bernama lengkap Hariyadi Wibowo tersebut.
Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia (Indonesia), Ustadz Ismail Yusanto mengisahkan pengalamannya menyaksikan keistiqomahan penembang 'Hanya Satu Kata' itu saat hijrah dari dunia gemerlap ke dunia dakwah.
"Bila sekarang sedang ramai artis berhijrah, sebuah perkembangan yang bagus - alhamdulillah, maka Ust Harry Moekti boleh disebut sebagai pelopor hijrah artis," kata Ismail dalam akun Instagramnya, Senin (25/6/2018).
Menurut Ismail, soal hijrahnya itu, Hari Moekti mengakui tidaklah mudah. Tapi, dia sangat bahagia, meski hidup dalam keterbatasan.
Beda dengan kehidupan sebelumnya yang bergelimang materi dan popularitas, tapi Hari menyebut bahwa hatinya tak pernah tenteram. Pernah sekali waktu dia bercerita, baru saja dapat tawaran manggung di 30 kota dengan bayaran yang sangat menggiurkan.
"Saya tanya, diterima? Tidak, katanya. Saya harus istiqamah, tegasnya. Istiqamah itulah yang membuat dia terus bisa bertahan dalam jalan dakwah hingga akhir hayatnya,"cerita Ismail.
Ismail mengungkapkan bahwa belum lama Hari pasang sebuah ring di jantungnya. Hari sempat konsultasi soal pemasangan ring tersebut, krn dia tahu Ismail juga pasang ring jantung, konsultasi itu menjadi kontak telpon terakhir dengannya.
Di hari operasi jantung Hari, Ismail datang ke rumah sakit tempat dia dioperasi, ternyata Harry sudah pulang, lalu Ismail menyusul ke rumahnya, ternyata Hari sudah terbang ke Medan.
"Subhanallah. Ketika pasang ring jantung, saya perlu waktu 1 bulan untuk recovery. Lah dia, pagi dipasang, sore sudah terbang ke luar kota untuk memenuhi jadwal dakwah yang memang sangat padat. Dia memang dikaruniani fisik yang prima, tapi tampaknya sakit jantungnya itu yg menghentikan langkahnya,"tuturnya.
Menurut istrinya, sambung Ismail, ada problem dengan obat jantungnya. Di saat tabligh, beliau dipanggil Allah. "Sebuah akhir yang baik, insya Allah. Allahummaghfirlahu, waj al jannata matswahu, Aamiin," tandasnya. (bil/voa-islam)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!