Muhammadiyah Ingatkan Tak Ada yang Boleh Pongah RI, termasuk Penguasa

JAKARTA (voa-islam.com)- Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir mengingatkan ke siapapun bahwa tak ada yang boleh merasa lebih benar di Indonesia, khususnya kepada para pemegang kekuasaan. Sebab menurut Haedar, laku demikian jika terjadi maka sama saja mengingkari semangat kebersamaan yang sudah dibangun sejak lama.

"Di negeri ini tak boleh ada orang atau golongan pongah yang bersikap paling benar dan digdaya sendiri. Indonesia itu milik semua, ia tegak di atas bangunan kebersamaan,” kata Haedar, sebagaimana dikutip dari IG PP Muhammadiyah beberapa waktu lalu.

Ia juga mengingatkan bahwa siapapun yang sedang atau sudah berkontribusi kepada Indonesia tidak diberikan kesempitan dalam pelaksanaannnya. “Mereka yang mendapat mandat kekuasaan penting memberikan ruang bagi pihak yang di luar pemerintahan untuk menjalankan fungsi dan berkontribusi membangun negeri sehingga tidak monolitik dan bersikap otoritarian.”

Ucapan Haedar yang kemudian dijadikan poster oleh akun resmi milik Muhammadiyah tersebut mengatakan sebaliknya, siapa pun yang ada di luar pagar pemerintahan perlu belajar lapang hati dan tetap berkhidmat membangun bangsa dengan jiwa kenegarawanan tinggi.

“Satu sama lain dalam posisi yang berbeda dapat saling berkomunikasi, berdialog, saling kritik secara argumentatif, berbagi, dan sama-sama berkhidmat untuk negeri secara elegan layaknya para negarawan demi kejayaan bangsa dan negara.” (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

• Fahira: Ibu Bercadar Juga Cinta Indonesia
• Puisi Balasan untuk Bu Suk, ''Sukma Mati''
• Badan Hukum FPI Siap Laporkan Sukmawati
• Puisi Sukmawati Dinilai Penuhi Unsur Tindak Pidana
• Video Ceramahnya Timbulkan Polemik, Ustaz Fadzlan Sampaikan Permohonan Maaf
• Ketika Tiga Ulama Berada Dalam Satu Panggung Dakwah dan Saling Memuliakan
• Puisi Sukmawati di Indonesia Fashion Week Dinilai SARA dan Berpotensi Lecehkan Syariat
• Akademi Dakwah Indonesia di Aceh Gelar Lailatul Quran