Pelecahan Seksual terhadap Muslimah di Solo Bagai Teror

SOLO (voa-islam.com)--Pelecehan seksual terhadap muslimah bercadar yang terjadi di kota Solo, Jawa Tengah bagaikan teror. Pasalnya, hingga pertengahan bulan ini sudah terjadi bebarapa kasus pelecahan seksual terhadap muslimah, terutama muslimah bercadar.

Humas Lasykar Umat Islam Surakarta (LUIS), Endro Sudarsono mengatakan teror pelecehan seksual terjadi di sejumlah lokasi berbeda. Setidaknya terjadi tiga teror pelecehan seksual.

"Di Solo terjadi di wilayah Kelurahan Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Banjarsari dan Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari," ujar Endro, Rabu (17/1/2018).

Endro mengatakan masih melakukan identifikasi. Dari hasil identifikasi awal, modus yang digunakan pelaku mengendarai sepeda motor merk Mio tanpa plat nomor, tidak berboncengan serta mengenakan helm dengan kaca gelap agar tidak dikenali. (Baca: Tragis, di Solo Muslimah Bercadar Jadi Sasaran Pelecehan Seksual)

"Pelaku meremas dada korban kemudian bergegas tancap gas," kata Endro.

Endro menambahkan, pihaknya berharap polisi cepat bertindak dan mengusut pelecehan seksual terhadap muslimah. Sebab menurutnya hal ini sudah meresahkan masyarakat. (Baca: Pelecehan terhadap Muslimah Bercadar, Pakar Hukum: Polisi Tak Perlu Tunggu Laporan)

Selain di kota Solo, Endro juga menerima informasi bahwa kasus yang sama juga terjadi di Sukoharjo. Tepatnya, di Kecamatan Mojolaban dan Kecamatan Grogol Sukoharjo.* [Aan/Syaf/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

• Jangan Pernah Berpikir bahwa dengan Kriminalisasi Ulama Ghirah Umat Islam Kendur
• Usai Diperiksa, Ustadz Zulkifli Diperbolehkan Pulang
• Ratusan Umat Islam Kawal Pemeriksaan Ustadz Zulkifli
• Ulama Kembali Dikriminalisasi, Forjim Ajak Jurnalis Muslim Lawan Diskriminasi Hukum
• Pengacara Muslim Siap Membela Ustadz Zulkifli
• Pelecehan terhadap Muslimah Bercadar, Pakar Hukum: Polisi Tak Perlu Tunggu Laporan
• Eksepsi Alfian Tanjung Ditolak, PH: Putusan Tak Penuhi Rasa Keadilan
• Marak Penistaan Agama, Pakar Hukum: Terlihat Dilakukan Sistematis