Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
6.608 views

Ustadz Bey "Pendeta Islam" Naik Haji

JAKARTA (voa-islam.com)--"Eleuh, ngadadak teuing, kaya tahu bulet (mendadak amat, seperti tahu bulat [digoreng dadakan])," gumam Bey Hanafi sambil tersenyum bahagia, usai menerima telepon dari Dewan Dakwah Pusat, medio Agustus lalu.

Suara pengurus senior Dewan Dakwah di ujung ponsel mengabarkan, Bey berangkat haji tahun ini atas undangan Pemimpin Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud. Selasa (22/8) siang, diantar keluarga dan familinya sebanyak delapan orang, Bey tiba di Gedung Dewan Dakwah, Jalan Kramat Raya 45, Jakarta Pusat.

Setelah melapor pada pengurus Dewan Dakwah, ia mengikuti kursus kilat ibadah haji yang disampaikan Ketua Laznas (Lembaga Amil Zakat Nasional) Dewan Dakwah, H Ade Salamun. Ayah tiga anak ini manggut-manggut saja mengikuti teori manasik haji, lantaran sebelumnya sudah membaca buku tatacara menjalankan rukun Islam kelima.

Lepas ashar, barulah Bey sempat makan siang di selasar masjid Al Furqon. Menunya hasil masakan istri sendiri, seperti balado sotong, ikan asin, ayam goreng, gulai ayam, dan kerupuk.

"Ini ceritanya kita sedang walimatus safar haji ya, seloroh seorang pengurus Laznas Dewan Dakwah yang menemani Bey makan. He, he, iya, iya," ucap Bey sambil tertawa.

Oleh Laznas Dewan Dakwah, Kafilah Bey Hanafi diinapkan di sebuah hotel di seberang Masjid Al Furqon. "Padahal mah, biarin nginep di mesjid aja, bisa ngampar-ngampar nggak usah bayar," tawar ustadz bersahaja ini.

Rabu (23/8) selepas subuh, Beys family diantar menuju kediaman Duta Besar Kerajaan Saudi Arabia (KSA) di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Bergabung dengan puluhan undangan lainnya untuk diterima dan dilepas Dubes KSA, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi.

Selanjutnya, tanpa disertai lagi oleh keluarga pengiringnya, rombongan calon haji menumpang bus menuju Bandara Soekarno-Hatta, untuk kemudian terbang ke Saudi. Ustadz Bey Hanafi lahir di Desa Cigeulis, Kec Cigeulis, Kab Pandeglang, Banten, 4 Mei 1972. Setelah lulus Madrasah Aliyah, ia mengikuti pelatihan di Mahad Al-Ghuraba.

Selanjutnya, remaja ini langsung diterjunkan oleh Dewan Dakwah sebagai dai di pelosok Desa Kie, Kecamatan Oilasi Kupang, Kabupaten Timur Tengah Selatan, NTT (Nusa Tenggara Timur). Sempat shock Bey Hanafi di awal hidup bersama warga desa. Masyarakat yang sangat terbelakang dan miskin.

Makanan utama mereka jagung. Pagi jagung rebus, siang nasi jagung, malamnya jagung titi (tumbuk). Heran Bey, banyak warga desa ternyata belum bisa sekadar memasak air dengan benar.

Maka, ketrampilan hidup pertama yang diajarkannya kepada masyarakat setempat adalah cara memasak air minum. Pelajaran ini berlangsung hampir sebulan. Budaya lain warga desa ini adalah jarang mandi.

Mulanya kepepet lantaran sulit air, namun lama-lama jadi kebiasaan. Di musim hujan pun mereka tak mandi. Hal ini juga menjadi tantangan Ustadz Bey, dalam rangka mengajarkan bersuci sebelum sholat. Walau sudah agak lama menjadi mualaf, ternyata banyak warga pria yang belum bersunat.

Maka, pada suatu hari Bey dengan dukungan Dewan Dakwah, menggelar sunatan massal di Desa Kie. Pesertanya mulai anak-anak usia belasan tahun hingga orang tua. Bukannya dipanggil ustadz, Bey Hanafi di Nusa Tenggara Timur disapa "Bapak Pendeta Islam".

Sebagaimana warga pun menyebut masjid sebagai gereja Islam. "Iya, saya dipanggil sebagai pendeta Islam. Kalau yang Katolik dipanggil romo," kenang Bey sambil tersenyum.

Untuk berdakwah keliling masuk ke kampung-kampung, Bey Hanafi berjalan kaki. Untuk mencapai kampung lain, dibutuhkan waktu cukup lama. Kadang-kadang bisa satu hari satu malam baru sampai ke tujuan berikutnya. Alhamdulillah, setelah berdakwah sekian lama, Bey akhirnya memiliki seorang kader dakwah. Dialah yang kelak meneruskan langkah Bey. Sejak 1997, Bey Hanafi berdakwah di kampung halamannya sendiri.

Selain di Cigeulis, ia juga berdakwah di Malingping, Panimbang, dan sekitarnya. Selain dakwah bil-lisan, Bey Hanafi juga menjalankan dakwah bil-haal dengan dukungan Laznas Dewan Dakwah. Misalnya membentuk kelompok peternakan kambing, kelompok pembuat keripik pisang, singkong, dan emping, juga membudayakan pembuatan sarana MCK (mandi-cuci-kakus). Yang terakhir ini untuk mengikis budaya trio-dol; Dolbon (modol di kebon) alias buang air besar (BAB) di kebun, doli (modol di kali), dan dolwah (modol di sawah). * [Nurbowo/Syaf/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X