Rabu, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Agutus 2017 09:14 wib
4.434 views
ISAC: Islamophobia, Tasyakuran dan Tausyiah HUT RI ke 72 Umat Islam Tak Dapat Ijin
SOLO (voa-islam.com)-- Tasyakuran dan Tausyiah memperingati HUT RI ke 72 oleh Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) tak mendapat izin pemerintah Kota Surakarta. Padahal perizinan telah diajukan sejak 11 Agustus 2017 kemarin.
Sekjen Islamic Study and Action Center (ISAC), Endro Sudarsono menuturkan Tasyakuran dan Tausiah HUT RI ke 72 di Jalan Jendral Sudirman Solo sedianya dilaksanakan, Rabu (16/7). Acara hanya berlangsung singkat, yakni pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB. Namun Dinas Perhubungan Kota Surakarta tak memberikan izin dengan alasan mengganggu kemacetan.
"Sikap Dishub itu kurang tepat, mestinya Pemkot Solo melalui Dishubkominfo bisa mengakomodasi dan memaklumi kegiatan warga terkait penyelenggaraan tasyakuran dan tausyiah HUT RI ke 72 oleh elemen Muslim di Surakarta," ujar Endro, Selasa (15/8/2017).
Hal ini mengundang kekecewaan dikalangan umat muslim. Pasalnya, pemerintah kita Surakarta dengan cepet memberi izin pada penyelenggraan acara karnaval dan kirab budaya. Misalnya Pawai Pembangunan, Solo Batik Carnaval, Perayaan Imlek, Perayaan 1 Syura, tabligh akbar, gema sholawat, acara pernikahan, gebyar Sekaten, Car Free Day di jalan Slamet Riyadi hingga jalan Jenderal Sudirman Solo bisa terlaksana dengan baik
Sebaliknya DSKS beserta elemen muslim di Solo tak mendapat ijin. Padahal acara yang digelar bersifat kebangsaan. Terlebih pemberitahuan telah dilayangkan sejak Jumat, 11 Agustus 2017 kemarin ke sejumlah instansi. Diantaranya ke Kapolresta Surakarta, Dishubkominfo, Kemenag. Surat Pemberitahuan juga diberikan ke Kapolsek Pasar Kliwon dan Kesbangpol Kota Surakarta.
"Ini sangat mengecewakan. Seandainya ada masalah kemacetan lalu lintas tentu Dishubkominfo terbiasa melakukan rekayasa lalu lintas bersama Satlantas Polresta Surakarta. Saya khawatir ini akibat islamophobia," ujar Endro.
ISAC meminta Pemerintah Kota Surakarta bisa merespon aspirasi masyarakat secara tepat dan bijaksana. "Kalau memang toleran seharusnya kami juga diberi ruang dan kesempatan yang sama," pungkasnya. * [Aan/Syaf/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!