Apa Sebenarnya Definisi Makar hingga Pemerintah Parno dengan Aksi Damai Bela Islam? Ini Jawabannya

JAKARTA (voa-islam.com)- Dalam aksi bela Islam, termasuk aksi 313, beberapa tokoh yang mendukungnya, baik dari tokoh nasionalis atau ulama beberapa waktu lalu hingga kini tak lepas dituduh akan membuat makar kepada pemerintah. Namun benarkah makar itu dapat dilakukan oleh mereka yang dituduh tersebut?

Mantan Staf Khusus Presiden SBY coba menjelaskan arti/makna dari 'makar' ini. Menurutnya, bahwa makar tidak dapat dilakukan oleh rakyat biasa. Makar hanya dapat dilakukan oleh orang yang berada atau berada di dalam garis bersama pemerintah.

"Makar itu definisinya adalah tindakan insubordinasi dari dalam negara, bukan oleh rakyat," tulisnya, di akun Twitter pribadinya.

Maka jangan heran apabila masyarakat yang berada di luar pemerintah lantas tidak menerimanya bisa jadi akan menjadi bola salju dalam mengkritik rezim. "Radikalisme itu buah langsung dari penindasan politik terhadap perjuangan terbuka."

Di alam demokrasi, menurut Andi hal biasa apabila ada beberapa perjuangan untuk politik. Namun jangan heran apabila perjuangan mereka itu ditindas akan menghasilkan perjuangan yang tidak nampak oleh pemerintah.

"Inti dari demokrasi salah satunya melahirkan perjuangan politik terbuka. Kalau ditindas, jangan salahkan mereka memilih perjuangan sembunyi." (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Indonesia News lainnya:

• Ahok Bangun Jembatan Semanggi tanpa Tender, Anggota DPR: Pencitraan Uang Swasta, Semua Itu Kolusi
• Ahok Salah Fatal Bangun DKI, Pengamat: Dia Pengusaha atau hanya Calo Pengusaha?
• Dr. Tiar: Secara Prinsip Pemisahan Agama dan Politik Melanggar Konstitusi
• Jelang 19 Tahun Reformasi, DPR RI Ingatkan Pejabat Tidak menjadi Operator Pasar
• Survei Pew Research Center 2015: 95% Rakyat Indonesia Anggap Agama Sangat Penting
• Tidak Disentuh KPK, Inilah Gambaran Korupsi Orang-orang Pintar Menurut Wakil Ketua DPR RI
• TPM Jelaskan Soal Penangkapan Sekjen FUI
• Di Balik Reklamasi DKI Ada Agenda Terselebung? Inikah Buktinya?