Kamis, 16 Jumadil Awwal 1446 H / 26 Januari 2017 22:54 wib
12.157 views
API dan Ormas BBC Siap Bela Islam dan Ulama
BANDUNG (voa-islam.com) - Seribuan massa dari berbagai organisasi masyarakat (Ormas) Islam serta pondok pesantren menggelar “Aksi Bela Ulama & Islam” di depan halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (26/1/2017). Elemen ormas yang tergabung dalam Aliasnsi Pergerakan Islam (API) Jabar ini mendesak Polda Jabar menghentikan proses hukum terhadap Habib Rizieq Syihab karena tidak ada bukti yang kuat telah melecehkan Pancasila.
Koordinator aksi Asep Syaripudin menyatakan permintaan penghentian proses hukum terhadap imam besar FPI itu beralasan. Pasalnya, proses hukum terhadap Habib Rizieq Syihab kental akan muatan politik dan kepentingan pihak tertentu yang dipaksakan.
“Kami melihat apa yang dilakukan kepada (Rizieq Syihab) substansi hukumnya tidak ada, tapi lebih kepada muatan politik,” kata Asep dalam orasinya.
Menurut Asep, apa yang dilakukan Polda Jabar merupakan sebuah upaya sistematis mengkriminalisasi ulama. Pasalnya, proses hukum terhadap Rizieq Syihab terkesan dipaksakan dan hanya memenuhi keinginan sekelompok orang yang tidak suka kepada ulama khususnya dan umumnya kepada Ummat Islam.
Dengan adanya upaya kriminalisasi ini, kata Asep, pihaknya juga meminta Kapolri Jendral Tito Karnavian mencopot Irjen (Pol) Anton Charliyan dari jabatannya sebagai Kapolda Jabar. Pasalnya, Anton dianggap tidak bisa memimpin kepolisian di Jabar serta bisa menciptakan suasana yang kondusif .
Sementara itu Tantan Winata selaku Ketua Ormas Buah Batu Corps (BBC) Investigator menyampaikan bahwa pihaknya menolak upaya kriminalisasi terhadap ulama yang dipaksakan. Menurutnya pemerintah harus menghargai peran ulama baik di masa perjuangan merebut kemerdekaan maupun saat ini dalam masa pembangunan.
“BBC cinta Islam,cinta NKRI, cinta ulama dan cinta damai. Kami menolak segala upaya yang dapat merorong keutuhan NKRI dengan menuduh ummat Islam anti NKRI,”ujarnya.
Terkait dengan adanya insiden beberapa waktu lalu yang melibatkan oknum salah satu ormas atau LSM, Tantan berharap aparat kepolisian dapat bersikap netral. Ia meminta yang benar jangan jangan disalahkan dan yang salah dibenarkan.
“Hukum harus ditegakkan, segara tangkap dan adili oknum yang melakukan penyerangan dan perilaku premanisme. Kita siap kawal Jabar yang kondusif dan menolak ormas atau LSM yang anarkis,”tegasnya.
Terkait dugaan pelecehan Pancasila yang dituduhkan kepada Habib Rizieq, Tantan menilai bahwa Habib Rizieq tidak bersalah. Menurut Tantan, Imam Besar FPI tersebut hanya korban diskriminasi politik yang sarat dengan kepentingan oknum yang tidak suka Ummat Islam bersatu.
“Bebaskan (Habib Rizieq) dari segala tuduhan yang tidak berdasar dan pihak kepolisian tidak perlu memaksakan kehendaknya jika tidak ada alas an untuk menahan apalagi sampai memenjarakannya. Aparat kepolisian harus bersikap netral dan jangan larut dalam irama kepentingan politik,”pintanya.
Pihaknya juga mengaku akan siap bersama Umat Islam dalam membela ulama. Meski ormasnya bukan ormas keagamaan namun Tantan dan anggotan selaku muslim terpanggil untuk membela ulama dan Islam.
“Kami mengakui,kami tidak ahli dalam agama, pengetahuan dan amalan kami tentang Islam tidak seluas dan sebesar saudara-saudara sekalian. Namun jika ada yang mengganggu ulama apalagi sampai menistakan Islam maka kami siap membela dengan harta bahkan nyawa,”ujar Tantan yang disambut pekik takbir peserta aksi.
Diakhir orasinya ia mengajak semua komponen bangsa untuk selalu menjaga keutuhan NKRI serta tidak memojokkan ummat maupun ormas Islam. Semua pihak khususnya pemerintah maupun masyarakat harus mengingat peran ulama dan ummat Islam dalam merebut dan mempertahankan NKRI.
“Siapa saja yang menistakan ulama dan ummat Islam sejatinya mereka telah mengkhianati bangsa dan Negara Indonesia,”pungkasnya.
Dalam aksi kali ini, massa membawa berbagai atribut yang berisi berbagai aspirasi. Di antaranya ‘Copot Kapolda Jabar dan Bubarkan GMBI’, ‘Kami Siap Ganyang PKI’, serta ‘Hidup Mulia atau Mati Syahid Demi Bela Islam dan NKRI’ serta “FPI Dibubarkan Kami Siap Perang,’ juga “GMBI Tidak Mewakili Masyarakat Sunda, Orang Sunda Cinta Ulama dan NKRI” dan sebagainya. Menjelang adzan Dhuhur massa membubarkan diri dengan tertib dan menuju Masjid Pusdai untuk menunaikan shalat. [percikaniman/syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai. http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471 http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller http://www.tasbrandedmurahriri.com
Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...
Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...
Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...
Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....
Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...