Hanya Orang Komunis Ateis yang Sebut Infaq sebagai Pungli

JAKARTA (voa-islam.com)- Ada calon pemimpin daerah yang diduga kembali "melegalkan" ajaran komunis. Calon ini di antaranya melakukan selebaran kalender yang berlambang palu arit (komunis) kepada publik.

"Singkawang geger. Calon Walikota sebarkan kalender palu arit lambang PKI. Polisi sudah sita. Tjai Cui Mei, saya mohon konfirmasi," tulis ustadz Tengku Zulkarnain di akun Twitter pribadinya.

Padahal menurutnya, negara telah melarangnya. Hal ini sebagaimana yang termaktub di TAP MPRS No. XX Tahun 1966.

Dan yang aneh menurut pengurus MUI ini, umat Islam yang mengantisipasi kebangkitan PKI justru disebut provokator. "Mewaspadai kok dituduh provokator? Apa mereka (yang menuduh) itu PKI?"

Ustadz Tengku menghimbau kepada siapapun agar tetap mewaspadai kebangkitan PKI di Indonesia. "Kaum muslimin, waspada atas ajaran dan bahaya komunis.

"Heboh! Hanya PKI komunis ateis yang menyebutkan infaq sebagai pungli (pungutan liar). Hati-hati kaum muslimin, mereka sudah berani menghina ajaran Islam terang-terangan." (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

• LBM NU Jember: Shalat Jumat di Jalan Hukumnya Boleh
• Komisi Dakwah MUI: Shalat Jumat di Jalanan Hukumnya Sah
• Naik Bus Dilarang, Ribuan Umat Islam Ciamis Berjalan Kaki ke Jakarta Ikut Aksi Bela Islam III
• TAMI: Aktivis Islam Bekasi Dikriminalisasi untuk Tutupi Kesalahan Kapolda Metro Jaya
• GNPF-MUI Capai Kesepakatan dengan Polri, Aksi Bela Islam 2 Desember Pindah Ke Monas
• Ustadz Bachtiar Nasir: Aksi 2 Desember adalah Revolusi Putih
• Ketum Persis: Boleh Saja Salat Jum'at di Jalan
• Pengamat: Ada Upaya Menggiring Opini Bahwa Media Islam adalah Media Abal-abal