Sabtu, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 12 November 2016 21:38 wib
18.283 views
Satkornas Banser Bantah Terlibat Acara Parade Bhinneka Tunggal Ika
JAKARTA (voa-islam.com)--Beredar secara massif broadcast hasil konsolidasi rencana 'Aksi Parade Bhinneka Tunggal Ika' pada tanggal 19 November 2016 melibatkan sejumlah tokoh lintas gerakan, agama, dan kalangan artis. Undangan aksi tersebut terkesan sebagai tandingan Aksi Bela Islam.
Undangan aksi itu juga mengesankan akan mengadakan pengerahan massa sebanyak ratusan ribu orang, di antara elemen yang digambarkan akan terlibat Parade Bhinneka adalah Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU.
Menyikapi pesan berantai itu, Satkornas Banser PP. GP. Ansor membantah terlibat dalam kegiatan tersebut.
"Menyikapi adanya pesan yang tersebar luas mengenai hasil konsolidasi untuk aksi Parade Bhinneka Tunggal Ika tanggal 19 November 2016, yang menyebutkan adanya perwakilan dari Banser. Dengan ini, Satkornas Banser melakukan klarifikasi bahwa satkornas Banser menyatakan tidak mengetahui dan sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan tersebut," kata Komandan Satkornas Banser, Alfa Isnaini dalam pesan yang diterima voa-islam.com, Jakarta, Sabtu (12/11/2016).
Menurut Alfa, Satkornas Banser tetap mendukung segala gerakan yang merawat Indonesia sebagai negara Bhinneka Tunggal Ika.
"Menjalankan kehidupan bernegara secara konstitutional dan penegakkan hukum yang berkeadilan," tandasnya.
Sekedar diketahui, pesan berantai konsolidasi rencana aksi Parade Tunggal Ika mengklaim akan menggelar aksi di Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada 19 November 2016.
Pesan tersebut juga mengklaim menjadikan MAARIF Institute sebagai posko aksi. Tidak hanya itu, digambarkan aksi menargetkan massa sebesar 100 ribu peserta, dengan mencatut sejumlah nama elemen bagian dari estimasi massa di antaranya, Jaringan Relawan, Semut Ireng, Desa, RelaNU, Banser, RMJ, Jamaah Habib Lutfi.
Digambarkan pula, tuntutan isu adalah "Merawat Indonesia sebagai Negara Bhinneka Tunggal Ika, Mempertahankan Pemerintah Konstitusional, Menjalankan Penegakan Hukum yang Berkeadilan".
Selain itu, pesan itu juha mencatut sejumlah nama tokoh di antaranya, Buya Syafii, Gus Mus, Habib Luthfi, GKR Hemas, Pdt. Eri Lebang, Pdt.Yewangoe, KH. Ishomuddin, Budiman Sudjatmiko, Mgr. Ign. Suharyo, Pdt. Gomar Gultom, Haedar Nashir, Abdul Mu’ti, Said Agil Siradj, Bikkhu Panyavaro, Uung Sendana.
Kemudian Pengeran Jatikusumah, Pedanda Tianyar Sebali, Shinta Nuriyah, KH. Hussein Muhammad, dan Abdillah Toha. Pesan itu juga mencatut sejumlah nama artis. * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!