Dewan Dakwah Lawan Permutadan dengan Pengkaderan Dai

JAKARTA (voa-islam.com)--Dengan memperhatikan kegiatan pemurtadan yang kian massif, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) mengaku konsisten untuk menanggulanginya dengan pendidikan.

“Dewan Dakwah mengutamakan pendidikan kader dakwah. Ada Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Mohammad Natsir. Disana mereka (calon da’i) dilatih,” kata Ketua Umum DDII Pusat Muhammad Siddiq saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu.

Melalui pendidikan, DDII telah banyak mengkader para da’i yang kemudian dikirim ke daerah-daerah pelosok rawan pemurtadan. Program ini sudah berlangsung sejak lama. 

“Tiap tahunnya dai dikirm ke daerah-daerah sebagai bagian dari program,” jelas Siddiq.

Selain memiliki kampus STID Mohammad Natsir, DDII juga memiliki tempat pendidikan tinggi yang dinamakan Akademi Dakwah Indonesia (ADI) yang tersebar di berbagai daerah seperti Aceh, Lampung, Jawa Barat, Sambas, dan daerah lainnya.

Sama halnya dengan STID Mohammad Natsir, Siddiq menjelaskan, ADI dibangun untuk menjadi pusat pengkaderan dai.

“(ADI) yang dibangun untuk mendukung kegiatan STID. Untuk menjadi feeder,” kata dia.* [Nizar/Syaf/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

• Pernyataan Pelintiran Dukung Pemimpin Non-muslim Beredar di Media, Ini Klarifikasi Habib Rizieq
• Teror di Gereja Medan, MUI: Ada Upaya Merusak Citra Islam
• Inilah Prestasi Kelas Dunia Ahok Menurut Habib Rizieq
• Prof. Didin Hafidhuddin: Ulama adalah Problem Solver bukan Problem Maker
• Shalat Tiga Waktu, MUI Fatwakan Sesat Syiah Jafariah di Ternate
• Spanduk Penolakan Beredar, Habib Rizieq Justru Disambut Antusias Puluhan Ribu Masyarakat Tasikmalaya
• Bubarkan Pengajian, Warga Ternate Kesal Pengikut Syiah Jafariah Tidak Taati Fatwa MUI
• Inillah 6 Penyebab Umat Islam Mudah Dimurtadkan