Jum'at, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 17 Juni 2016 15:13 wib
5.478 views
Tabligh Ramadhan, Syaikh Abdurahman Serukan Jihad Pembebasan Palestina
DOMPU (voa-islam.com) - Yayasan dan Islamic Senter As-Salam Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, bekerjasama dengan Syam Organizer, menyelenggarakan Tabligh Ramadhan bertajuk Pembebasan Palestina, bertempat di Masjid Uswatun Hasanah, Desa O`o, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, pada hari Ahad, (12/06), sejak pukul 09.00 WITA sampai selesai.
Tabligh Ramadhan menghadirkan dua pembicara yakni Syaikh Abdurahman Al Halibi dan Ust. Muhammad Taqiuddin.
Syaikh Abdurahman dalam mengawali ceramahnya menyatakan bahwa permasalahan Palestina adalah permasalahan yang terkait dengan semua permasalahan yang dihadapi Ummat Muslim di seluruh Dunia.
Melengkapi isi ceramahnya, Syaikh kemudian mengutip ayat pertama dari Surat Al-Isra, tersirat dalam ayat tersebut bahwa Palestina dan Masjidil Aqsa adalah hak kaum muslimin.
Dikatakannya, bahwa Masjid Al Aqsa hari ini sedang terluka karena dijajah oleh Zionis Israel. Pertanyaannya adalah apa yang telah kita lakukan untuk kemerdekaan dan kemuliaan Palestina seperti masa kejayaannya dulu?.
Muslim Palestina diusir, lanjutnya, kemudian direnggut kehormatannya. Namun sayang, kaum muslimin tidak ada yang peduli.
"Kita hanya bisa mengadu kepada Allah," katanya.
Sesungguhnya permasalahan Al Aqsa dan Palestina merupakan masalah kaum muslim secara keseluruhan, dia kembali menegaskan.
Menurutnya, kalimat kita yang pertama kali terhadap Al Aqsa yaitu mendidik anak kita tentang kiblat pertama kaum muslimin tersebut, supaya mereka tau dan tertanam dalam jiwanya tentang Kota Suci Al Aqsa.
"Kita harus mempersiapkan diri untuk berjuang dijalan Allah, dan dan mati syahid dijalan Allah, karena syahid adalah kemuliaan. Inilah yang harus kita persiapkan untuk merebut kembali Al Aqsa," Syaikh menyerukan.
Syaikh Abdurrahman mengajak kepada kaum muslimin dimanapun berada, untuk mempersiapkan ilmu, iman, amal dan pendidikan yang kuat untuk berperang dengn Yahudi untuk membebaskan Al Aqsa dan Palestina.
Berikutnya adalah merapatkan barisan dan mengokohkan ukhuwah Islamiyah, karena dengan begitu barisan dan kekuatan Islam tak bisa terkalahkan.
Berperang melawan zionis Israil, kita tidak saja mempersiapkan kekuatan, namun juga perlua tau tentang ideologi, program dan kekuatan zionis Israel agar bisa selamat dari makar dan tipu daya mereka, kata Syaikh.
Dan tidak kalah pentingnya adalah kita kaum muslimin harus menengadahkan tangan kita kepada Allah SWT agar bisa membebaskan Al Aqsa dan Palestina dari cengkraman zionis Israil.
Syaikh pun kembali mengutip sebuah ayat yang artinya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri.
"Kemerdekaan Palestina ada ditangan kita" ucapnya.
Penceramah kedua Ust. Muhammad Taqiuddin, menegaskan diawal materinya menyatakan bahwa negeri Palestina harus dibebaskan dari kungkungan Israil, dan sudah kewajiban bagi setiap muslim untuk berjihad menyelamatkan saudaranya seiman yang saat ini sedang dibantai oleh zionis Yahudi - Israil, laknatullah Alaih.
...pangkal di dalam pembebasan Palestina dan Al Aqsa adalah mendidik generasi Islam agar mereka tertanam jiwanya untuk mencintai negerinya para Nabi dan Rasul tersebut
Oleh sebab itu, pangkal didalam pembebasan Palestina dan Al Aqsa adalah mendidik generasi Islam agar mereka tertanam jiwanya untuk mencintai negerinya para Nabi dan Rasul tersebut, kata Taqiuddin.
Taqiuddin mengingatkan, bahwa persoalan Palestina bukan isu lokal tapi isu internasional.?Bukan saja orang Islam yang peduli dengan Palestina tetapi juga orang diluar Islam.
Kemudian Taqiuddin mengungakpan, berdasarkan data maupun informasi yang dimilikinya, bahwa salah satu motivasi pembantaian rakyat Palestina oleh tentara Israel yaitu untuk kenaikan pangkat dan jabatan para Tentaranya.
"Saya punya data masalah itu," kata Taqiuddin.
Namun apa yang terjadi, diantara mereka (Tentara Israil) ada yang menolak melakukan cara keji itu karena terjadi pemberontakan didalam batin mereka. Disitu muncul kesadaran mereka dan sifat manusiawi mereka.
Ustad Taqiuddin kemudian mereview kembali sejarah Palestina yang pertama kali memberikan dukungannya untuk kemerdekaan Indonesia.
"Palestina adalah negara yang pertama kali memberikan dukungan bagi kemerdekaan Indonesia, sejarah telah mencatat itu," dia mengingatkan.
Oleh sebab itu, tidak ada lagi alasan bagi Muslim Indonesia untuk tidak memberikan dukungan penuh untuk kemerdekaan dan pembebasan Palestina dari penjajahan Israil.
Dirinya mengingatkan kepada Ummat Islam di Indonesia, bahwa salah satu agenda penting penjajah datang ke Indonesia waktu dulu yakni ingin menanamkan ideologi kafir mereka.
Zionis Yahudi dalam tubuh Israil tidak pernah ridho terhadap Islam. Sejarah telah mencatat bahwa Yahudi - Israil adalah pembangkang sejak zaman para Nabi dan Rasul. Mereka dengan beringas membantai para Nabi, contohnya Nabi Jakaria.
Untuk berjuang membebaskan Palestina dan Al Aqsa dari kekejaman Israil, mari kita persiapkan diri untuk melawan mereka.
"Kita harus berjihad melawan Israil," gelora Taqiuddin.?
"Walau kita di cap sebagai teroris, tapi kita tetap membela saudara Muslim di Palestina," tegas dia kembali.??
Mengakhiri ceramahnya, Taqiuddin mencontoh sebuah doktrin para Ulama, "Dari sini kita mulai dan di Al Aqsa kita akan berjumpa". Mari kita bersatu untuk mendukung Palestina, ajak Taqiuddin terhadap ratusan jama`ah yang mengikuti kegiatan perdana ramadhan itu.
Selain kegiatan tablig ramadhan, juga dibarengi dengan pengumpulan dana untuk membantu Muslim Palestina.
Acara tablig ramadhan juga didukung oleh organisasi Islam di Kabupaten Dompu Majelis Ulama Indonesia, Rumah Zakat, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ponpes Utsman Bin Affan Dompu, Takmir Masjid Agung Baiturrahman Dompu dan Takmir Masjid Miftahul Jannah O'o Dompu serta Pemerintah Kabupaten Dompu. [yani/syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!