Ahad, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 31 Januari 2016 15:44 wib
6.399 views
Ketua Umum MIUMI: LGBT Sama dengan Narkoba, Harus Dilarang!
JAKARTA (voa-islam.com)—Ketua Umum Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Hamid Fahmy Zarkasyi mengatakan bahwa lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) memiliki dampak buruk bagi tatanan sosial masyarakat Indonesia.
Pernyataan Hamid ini menanggapi komentar para aktivis liberal yang menganggap bahwa LGBT tidak boleh dipersoalkan karena tidak menganggu orang lain.
“Tapi ketika itu nanti dilegalkan misalnya, dia akan menjadi publik. Kan masuk media. Apa tidak mengganggu tuh anak-anak? Kalau dibilang tidak mengganggu orang lain itu omong kosong. Pasti mengganggu,” kata Hamid saat ditemui Voa-Islam di KantorInstitute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSIST) di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (30/1/2016).
Menurut Hamid, jika LGBT tidak dilarang lantaran urusan pribadi, maka itu sama saja dengan tidak melarang mengkonsumsi narkoba.
“Sekarang misalnya begini, orang mengonsumsi narkoba kan untuk diri sendiri, sekarang mengkosumsi narkoba dilarang tidak?. Kalausudahlah itu urusan pribadidan misalnya dia mengkonsumsi narkoba di publicapa tidak mengganggu masyarakat. Ini teori sosialnya salah,” papar Hamid.
Setidaknya Hamid yang juga salah seorang pendiri INSIST ini memandang ada tiga hal yang terdapat dalam tren LGBT. Sehingga dia menganggap LGBT adalah tren berpenyakit.
“Itu merupakan suatu tren yang tidak sehat. Karena itu pertama menyalahi fitrah. Kedua itu karena konstruk sosial yang tidak betul, dan yang ketiga itu akan merusak generasi muda. Bayangkan kalau orang tidak lagi berpikir mengenai pernikahan, dia cukup pernikahan sesama jenis, apa yang kan terjadi di masyarakat ini,” ungkap anak dari pendiri Pesantren Modern Gontor tersebut.
Selain itu, dia juga menganggap perlu adanya penyadaran secara persuasif terhadap pengidap penyakit kelainan orientasi seksual tersebut.
“Kita mesti buat penyadaran secara persuasif. Yang kita jatuhkan pikirannya itu, cara berpikirnya diperbaiki,” tandas Hamid.* [Nizar/Syaf/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!