Selasa, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 10 November 2015 13:21 wib
14.272 views
Inilah Langkah-langkah yang Dilakukan GARR dalam Penanganan Korban Rentenir
"Biasanya kita suruh orang tersebut taubat dulu. Rata rata yang masuk kita marahin dulu, suruh taubat dulu mereka. Supaya mereka punya kesadaran. Ketika kita sudah yakin mereka taubat baru kita bantu selesaikan masalah mereka."
BEKASI (voa-islam.com)—Zidan Abdullah, Komandan Gerakan Anti Riba dan Rentenir (GARR) mengatakan para korban jeratan rentenir yang meminta bantuan advokasi ke GARR harus terlebih dahulu taubat.
"Biasanya kita suruh orang tersebut taubat dulu. Rata rata yang masuk kita marahin dulu, suruh taubat dulu mereka. Supaya mereka punya kesadaran. Ketika kita sudah yakin mereka taubat baru kita bantu selesaikan masalah mereka," jelas Zidan kepada voa-islam, Senin (9/11/2015) pagi
Zidan juga memaparkan bahwa orang yang benar-benar sudah taubat, mereka bisa berbagi cerita kepada orang lain yang ingin lepas dari jeratan riba dan renternir. Mereka akan menjadi relawan GARR dan berbagi testimoni di acara-acara yang diadakan GARR. (baca: Indonesia Darurat Rentenir)
"Yang sudah kami bantu biasanya jadi relawan juga. Mereka nanti bisa berbagi cerita saat ada tabligh akbar atau lainnya," kata Zidan.
Selain itu penanaman kesadaran juga dilakukan GARR terhadap para renternir. Walaupun GARR dilengkapi dengan laskar yang dibekali kemampuan bela diri, namun laskar GARR harus mencoba meyakinkan renternir bahwa yang dilakukannya itu adalah kesalahan dan dosa besar.
"Trik pertama biasanya kita dakwahin mereka dulu. Kita juga yakinkan mereka karenanya kita memang harus ketemu langsung rentenirnya," jelas Zidan.
Zidan melanjutkan, "Kita juga coba takut-takuti dia dengan hukum yang berlaku. Kalau dia muslim kita juga takut-takuti mereka dengan hukum agama. Dengan trik pertama saja kebanyakan mereka sudah menyerah."
Namun, jelas Zidan, tidak menutup kemungkinan dilakukan langkah terakhir yakni pasang badan. Karena banyak renternir yang menyiapkan preman untuk melindungi dirinya.
"Kedua kita baru gertak mereka, kita kasih dua pilihan. Kalau memang harus tarung, kita siap tarung. Merekapun disiapkan untuk tempur. Karena biasanya ada preman-preman yang menjadi beking para renternir," tutup Zidan.* [Sendia/Syaf/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!