Survei: 37 Persen remaja Yahudi AS Bersimpati Pada HamasSabtu, 23 Nov 2024 20:25 |
MAKASSAR (voa-islam.com) - Wakil Koordinator Badan Pekerja Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Sulawesi, Nasrum, mengatakan dipulangkannya lima mahasiswa yang mulanya diduga teroris itu membuktikan kepolisian tidak cermat dalam penanganan perkara terorisme.
"Itu bukti polisi telah bertindak gegabah. Kepolisian harus meminta maaf kepada keluarga mahasiswa yang sempat ditangkap," kata dia, Rabu, 3 Juni 2015 seperti dikutip dari tempo.co.
Tidak hanya itu, Nasrum menuturkan kepolisian harus memulihkan nama baik para mahasiswa yang dicokok dengan tuduhan terlibat kelompok teroris. Musababnya, penangkapan mereka telah diekspose ke media.
Kontras Sulawesi juga mendorong adanya evaluasi penanganan kasus terorisme oleh kepolisian.
"Khawatirnya ada yang dieksekusi (tewas) padahal masih terduga teroris," katanya.
Nasrum meminta kepolisian, khususnya Densus 88, lebih cermat lagi dalam pengungkapan kasus terorisme. Kepolisian juga diharapkan bersikap transparan dan tak membatasi akses informasi, khususnya bagi keluarga terduga teroris yang sempat ditangkap. Selama ini, kepolisian dinilai agak tertutup ihwal tindak lanjut penanganan kasus-kasus terorisme.
...lima mahasiswa yang mulanya diduga teroris itu membuktikan kepolisian tidak cermat dalam penanganan perkara terorisme. Itu bukti polisi telah bertindak gegabah. Kepolisian harus meminta maaf kepada keluarga mahasiswa yang sempat ditangkap
Sebelumnya, Mabes Polri menyampaikan lima mahasiswa terduga teroris yang ditangkap di Makassar, Ahad 24 Mei lalu, telah dipulangkan. Mereka adalah Salman Alfarizi alias Ijol dan Abdul Azis (mahasiswa Universitas Muhammadiyah, Makassar). Tiga orang lainnya adalah Hasanuddin dan Firmansyah (mahasiswa Universitas Indonesia Timur) serta Andi Irawan (mahasiswa Stikper Gunung Sari).
Dalam operasi penumpasan teroris akhir Mei lalu, Densus menangkap sembilan terduga teroris. Tujuh ditangkap hidup-hidup dan dua tewas tertembak lantaran melakukan perlawanan. Terduga teroris yang tewas tertembak di Poso diketahui bernama Ano Lampe dan Azis Masamba. Adapun, dua terduga teroris yang dicokok di luar lima mahasiswa itu adalah Abdul Qadir alias Abu Ayman dan Nur Kholid alias Minde.
Qadir yang diketahui berdomisili di Kabupaten Gowa ditangkap di Palu, Jumat, 22 Mei, dengan barang bukti ratusan amunisi. Adapun, Kholid dicokok seusai penyergapan lima mahasiswa di Makassar. Kholid diamankan di Luwuk, Sulawesi Tengah.
"Yang dua itu lanjut ke tingkat penyidikan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Agus Riyanto. [syahid/voa-islam.com]
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com