Selasa, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 2 Juni 2015 06:17 wib
8.034 views
Fadli Zon dan Fachri Hamzah Sempat Melepas 10 WNI Tim FIPS yang di Interogasi di Turki
JAKARTA (voa-islam.com) - Sebelum ditangkap oleh pihak intelijen dan keamanan Turky, tim Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) saat bertolak ke Turky dan melanjutkan ke Suriah sempat dilepas anggota DPR dari Partai Gerindra Fadli Zon dan Fahri Hamzah dari PKS di Gedung Nusantara III, Komplek MPR/DPR Jakarta (28/5/2015).
Seperti diberitakan detik.com, WNI yang sejatinya hendak mengirimkan bantuan kepada pengungsi di Suriah ini ditangkap dan diinterogasi soal ISIS (Daulah Islamiyyah) di bandara Turki.
10 WNI yang ditangkap di Turki ini akan mendapat perhatian anggota DPR lain, karena ikut dalam rombongan anggota DPR Mustofa Nahrawardaya yang merupakan aktivis dari Muhammadiyah. Selain itu Ustadz Abu Harits, bersama 3 tokoh organisasi Indonesia diantaranya Ubay Salam Dewan Syuro JITU, Wakil Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda indonesia (MIUMI) Fahmy Salim, panitia Abdush Shomad. Bahkan Achmad Michdan, pengacara (Tim Pembela Muslim) TPM juga sempat ikut dalam rombongan bersama tim FIPS.
Detik.com melansir kabar Warga Negara Indonesia (WNI) termasuk 3 orang jurnalis yang ikut rombongan Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) dipaksa turun dari pesawat saat hendak ke Provinsi Hatay, Turki. Rombongan berangkat ke Hatay untuk mengirimkan bantuan ke pengungsi Suriah di sana.
Bahkan salah satu wartawan detik.com termasuk salah satu jurnalis yang ikut dalam rombongan yang hendak menuju Hatay menggunakan maskapai Turkish Airlines, dari bandara Ataturk, Istanbul, Turki, Senin (1/5/2015).
Rombongan berjumlah 10 orang (3 media, 3 tokoh, 4 panitia) sudah berada di pesawat sekitar pukul 15.15 waktu Istanbul (atau pukul 19.15 WIB), dengan posisi duduk pesawat menyebar di belakang dan depan.
Peristiwa bermula saat ada masalah dengan pesawat. Saat pesawat siap lepas landas, tiba-tiba diumumkan ada gangguan dengan pesawat dan diminta harap maklum. Pesawat kembali ke apron atau parkir pesawat.
Sekitar satu jam menunggu, namun belum ada kepastian pesawat lepas landas menuju provinsi yang berbatasan dengan Suriah itu. Tiba-tiba, pintu pesawat dibuka dan beberapa orang dari pihak keamanan pesawat masuk dan berbicara dengan pramugari termasuk masuk ke dalam kokpit dan bicara dengan pilot.
Tak hanya itu, sekitar 3 orang polisi berseragam dan membawa pistol naik tangga ke pintu pesawat. Mereka tampak berbincang dengan bahasa Turki dan tampak membicarakan soal manifest penumpang yang dipegang pramugari.
Sekitar 3 orang polisi masuk ke kursi penumpang dan menghampiri perempuan setengah baya berbaju kuning, dia diminta turun. Perempuan itu ditanyai polisi dan pihak keamanan di dekat pintu pesawat.
Setelah itu si perempuan duduk di bangku paling depan pesawat. Usai perempuan dipanggil, menyusul seorang ulama asal Suriah Abdullah Mustafa Rahhal dan anaknya Hasan, yang dua hari lalu bertemu dengan rombongan dan kebetulan satu pesawat dipanggil juga.
Lalu setelah mereka, mulailah dua orang dari rombongan, yaitu wartawan TvOne dan seorang panitia dari Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) juga diminta turun oleh polisi. Rupanya seluruh rombongan pun dimintai turun, termasuk detikcom.
Rombongan diminta masuk ke dalam bis. Dari dalam bus mulai ditanya-tanya tentang tujuan keberangkatan ke Hatay. Sekitar setengah jam kemudian, rombongan digiring ke ruang kepolisian bandara. Baik polisi dan pihak keamanan menanyakan tentang tujuan keberangkatan.
Rombongan dari Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) tiba di Istanbul pada tanggal 28 Mei. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan, berdialog dengan organisasi kemanusian yang membantu pengungsi suriah (IHH) di Turki. Lalu berdialog dengan ulama asal Suriah.
Pada (31/5) kemarin, menghadiri peringatan 5 tahun tragedi Mavi Marmara, yaitu tragedi penyerangan kapal bantuan dari berbagai negara yang hendak menuju Palestina. Agenda menuju Hatay adalah untuk memberikan bantuan bagi pengungsi Suriah melalui dokter Suriah yang ada di Hatay, Turki.
Setelah 4 jam diinterogasi, dan dimediasi pihak KJRI di Turki tim FIPS akhirnya dibebaskan karena salah paham. Selengkapnya.. [detik/adivammar]
Berita Terkait :
KJRI Temui Ustadz Abu Harits, 10 WNI Saat Hendak Kirim Bantuan Yang Ditangkap di Pesawat Turki
10 WNI Diinterogasi Soal ISIS, Tim FIPS dan Wartawan Detik.com Dipaksa Turun dari Pesawat di Turki
Salah Paham, Setelah Di Interogasi 4 Jam di Bandara Istanbul, 10 WNI kembali Beraktivitas
Salah Paham, Setelah Di Interogasi 4 Jam di Bandara Istanbul, 10 WNI kembali Beraktivitas - See more at: http://voa-islam.com/read/indonesiana/2015/06/02/37353/salah-paham-setelah-di-interogasi-4-jam-bandara-istanbul-10-wni-kembali-beraktivitas/#sthash.FLiUOkGn.dpuf
10 WNI Diinterogasi Soal ISIS, Tim FIPS dan Wartawan Detik.com Dipaksa Turun dari Pesawat di Turki - See more at: http://voa-islam.com/read/world-news/2015/06/02/37349/10-wni-diinterogasi-soal-isis-tim-fips-dan-wartawan-detikcom-dipaksa-turun-dari-pesawat-di-turki/#sthash.mjQa70uT.dpuf
KJRI Temui Ustadz Abu Harits, 10 WNI Saat Hendak Kirim Bantuan Yang Ditangkap di Pesawat Turki - See more at: http://voa-islam.com/read/indonesiana/2015/06/02/37350/kjri-temui-ustadz-abu-harits-10-wni-saat-hendak-kirim-bantuan-yang-ditangkap-di-pesawat-turki/#sthash.M6A1jvlW.dpuf
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!