Senin, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 18 Mei 2015 09:25 wib
17.619 views
Laskar Ummat Islam Surakarta Tanggapi Pemecatan Satpam Bank Danamon Medan
MEDAN (Voa-Islam) – Masih saja ada segelintir mereka yang merasa lebih berkuasa daripada Alloh Azza wa Jalla sekalipun hanya memiliki kekuasaan kecil dan amat terbatas serta parsial. Memang tidak jarang, sebuah posisi ‘tinggi’ membuat orang lupa akan hakekat dan jatidiri.
Belum lama ini, di Medan, terjadi pemberhentian seorang petugas Satuan Pengaman karena disinyalir meninggalkan pos tugas lantaran melaksanakan shalat jum’at. seorang petugas Security Bank Danamon, Hendri Waluyo harus kehilangan pekerjaan.
Dirinya merasa dipecat secara sepihak oleh Corporate Safety Management (CSM) M. Syaiful Azhar karena dianggap meninggalkan tugas sebagai komandan regu (Danru). Pemecatan Hendri terjadi pada hari Jumat (8/5/2015), usai Sholat Jumat di baseman gedung Bank Danamon, Jalan Diponegoro Medan.
Hendri sudah bekerja sebagai security selama 1,5 tahun di Bank Danamon, melalui PT Bravo Satria Perkasa (BSP) selaku perusahaan penyalur tenaga keamanan.
... “Selaku Danru dilarang meninggalkan tugas, kamu tidak punya tanggung jawab. Hari ini juga kamu saya kembalikan ke PT Bravo, disana saja kamu banyak-banyak sholat, dan mengadulah kepada Tuhan mu,” ujar Hendri menirukan ucapan Syaiful...
Hendri Waluyo bercerita betapa sakit perasaannya ketika dirinya diberhentikan tanpa alasan yang jelas. Ia langsung dikembalikan kepada PT Bravo Satria Perkasa.
“Usai saya melaksanakan Sholat Jumat (8/5/2015) kemarin, saya dipanggil Pak Syaiful selaku CSM. Dengan nada keras dan terkesan arogan Syaiful memaksa saya berhenti sebagai security hari itu juga,” ucap Hendri, kemarin.
Hendri sempat sempat bertanya apa kesalahan dan perbuatannya sehingga diberhentikan, padahal dia cuma melaksanakan Sholat Jumat, itu pun di basement gedung.
“Pada saat saya sholat sudah ada yang menggantikan, Rifai, Leo Candra dan Husren. Tapi Pak Syaiful tak memberi waktu buat saya untuk bela diri,” ungkapnya. Masih kata Hendri, Syaiful memecat dirinya karena meninggalkan tugas.
“Selaku Danru dilarang meninggalkan tugas, kamu tidak punya tanggung jawab. Hari ini juga kamu saya kembalikan ke PT Bravo, disana saja kamu banyak-banyak sholat, dan mengadulah kepada Tuhan mu,” ujar Hendri menirukan ucapan Syaiful. Sejak saat itu, Hendri tidak lagi bertugas sebagai scurity di Bank Danamon.
CSM, M. Syaiful Azhar Membantah
Corporate Safety Management (CSM) M. Syaiful Azhar selaku pihak yang ‘memecat’ Hendri Waluyo membantah telah melakukan pemecatan.
“Itu bukan pemecatan, tetapi mengembalikannya ke PT Bravo Satria Perkasa selaku outsorsing. Saya sudah melakukan SOP dalam pengembalian Hendri, sesuai tupoksi kami. Dia lalai dalam menjalankan tugas, meninggalkan tanggung jawab disaat jam rawan, terlebih dia selaku Danru. Tidak ada pemecatan, itu hanya pengembalian saja, kami terima Hendri dari PT Bravo, jadi kami kembalikan lagi ke Bravo,” ujar Syaiful di lantai tiga gedung Bank Danamon, kemarin.
Disinggung pemecatan Hendri Waluyo karena melaksanakan Sholat Jumat, Syaiful membantahnya.
“Tak ada kaitan dengan sholat atau tidak, karena di jam-jam itu adalah waktu yang rawan, jadi tolong jangan kaitkan dengan sholat,” kilahnya. Syaiful mengaku dirinya seorang Muslim. “Mana mungkin saya larang orang beribadah,” bantahnya.
Syaiful juga tak mengakui dirinya ada megucapkan kata-kata yang menyinggung perasaan Umat Islam. “Tak ada ucapan itu, saya juga Muslim mana mungkin saya larang orang untuk melaksanakan sholat, tolong jangan dipermasalahkan,” sebutnya.
Syaiful berjanji akan menjumpai Hendri Waluyo dan keluarganya untuk minta maaf. “Saya mohon maaf kepada Hendri dan keluarganya kalau ucapan itu ada dari mulut saya. Saya akan datang ke rumahnya untuk minta maaf,” ucap Syaiful.
Tanggapan Pimpinan Laskar Ummat Islam Surakarta (LUIS)
Jika di Medan, kabar tidak baik ini segera mendapat reaksi keras dari sejumlah elemen masyarakat. bahkan tindakan CSM Bank Danamon tersebut dinilai telah menghina Umat Islam.
Dikabarkan bahwa Komite Integritas Anak Bangsa (KIRAB) Sumut, LSM LAPSUS, serta Aliansi Ormas Islam merasa terpanggil untuk membela Hendri Waluyo yang dipecat karena melaksanakan Sholat Jumat. Direktur KIRAB Sumut Indra Buana Tanjung, merasa terusik manakala kejadian yang menimpa scurity Bank Danamon adalah murni karena pelarangan sholat.
“Kami siap membela dan menerjunkan ribuan massa untuk melakukan demo ke Bank Danamon,” tegas Indra Buana Tanjung kepada wartawan, Rabu (13/5/2015). Tindakan Bank Danamon tersebut juga dinilai telah memicu amarah Umat Islam.
“Jika kejadian itu benar adanya, ini sudah semacam pelanggaran hak Umat Islam yang perlu dibela, jika ada satu muslim yang merasa terdzolimi karena haknya untuk beribadah, sesama muslim lainnya merasa tersakiti. Kita dalami dulu benar tidaknya masalah ini,” ucap Indra Buana.
Sementara itu dari kota Solo, tidak ketinggalan salah seorang pimpinan Laskar Ummat Islam Surakarta (LUIS) yakni Ustadz drs. Yusuf Suparno pun tidak ketinggalan mengomentari kabar dari Medan tersebut.
“Kalau Syaiful (CSM) ada rencana mau ke rumah untuk maaf, baiknya didorong saja dahulu. Dan alangkah baiknya ada media yang merekam momen tersebut, dengan video misalnya. Lalu mas Hendri waluyo dikembalikan bekerja di posisinya semula (sebelum dipecat) sedangkan Syaiful dipindah-tugaskan dari posisi dan tempat kerjanya sekarang,” begitu Ustadz Yusuf sampaikan kepada jurnalis voa-islam.com.
Seperti diketahui, ustadz Yusuf dengan LUIS bersama elemen-elemen Ummat Islam lain dibawah naungan MUI dan Dewan Syariah Kota Surakarta, baru saja menggelar even kolosal yang sangat fenomenal, yakni Parade Tauhid menyambut Ramadhan 1436.
Dimana kegiatan ini mampu mengumpulkan seratus ribuan massa kaum muslimin se Solo Raya pada hari Sabtu (16/05) di sepanjang jalan protokol utama kota Solo. Tidak tanggung-tanggung, spanduk bertuliskan kalimat tauhid sepanjang 2.5 km pun dibentangkan.
Sekalipun dipimpin walikota Kristen, melalui kegiatan besar-besaran berupa Parade Tauhid itu, ummat Islam kota Solo tetap mampu mengalahkan image Kirab Salib yang dilakukan kaum Kristiani dengan menghasung replika Salib berjumlah 270 buah, pada saat hari raya Paskah beberapa waktu sebelumnya.(dinamikarakyat/af)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!