Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |
JAKARTA (voaa-islam.com) - Anggota Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo atau biasa disapa Stanley berkomentar soal 22 situs yang diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika atas intruksi BNPT adalah bukan produk jurnalistik.
Oleh sebab itu katanya Dewan Pers tak dapat melindungi situs-situs tersebut sesuai payung hukum Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pers.
“Hampir semua media tidak pernah terdaftar di Dewan Pers. Beberapa mungkin pernah didaftarkan, beberapa juga pernah dilaporkan,” ujar pria yang akrab disapa Stanley ini saat mengisi diskusi di kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Jakarta, Minggu (5/4). Menurutnya bahkan ada situs yang dilaporkan karena dinilai melanggar kode etik.
Situs yang pernah dilaporkan melakukan pelanggaran etik antara lain VOA Islam.
“VOA-islam dilaporkan tidak mengetahui kode etik. Ketika diadu ke Dewan Pers, Dewan Pers mengadu kalau ini bukan UU Pers (yang dilanggar),” ujarnya. Selain VOA Islam, sejumlah situs juga pernah dilaporkan. Namun, Dewan Pers bersikukuh mereka bukan produk jurnalistik.
“Oleh karena itu bukan tugas pokok Dewan Pers, maka diserahkan ke polisi,” katanya menegaskan.
Ditepi lain kami meminta klarifikasi Media Islam yang disebut Stanley. Dimana (Dewan Pers) dalam hal ini Stanley yang disebut sebagai tokoh masyarakat, pemerhati hukum dan penulis aktif ini mengiring media Islam diserahkan ke polisi?
“Harus dicatat khusus soal Voa-Islam saat berurusan dengan Dewan Pers Stanley tidak hadir. Kami terbuka saat ada pengaduan masyarakat yang mengadu ke Dewan Pers dan kami siap menerima hak jawab saat kami mediasi, tapi kami kok dianggap menyalahi kode etik. Stanley harusnya jangan giring opini. Anda tidak hadir di mediasi kami saat itu,” ujar wartawan Voa-Islam Abdul Halim kepada Pribuminews.com.
Harusnya lanjut Halim Stanley tahu kasusnya soal pengaduan ke dewan Pers adalah sebuah berita yang lapuk tahun 2012 dan diadukan tahun 2015 ini aneh.
Bukannya ada buku saku wartawan yang diterbitkan Dewan Pers yang mengatakan bahwa pengaduan akan bisa diproses selama 2 minggu jika tidak dianggap sudah tidak ada masalah.
“Dewan Pers dalam hal ini Stanley harusnya tanya atau lihat hasil resume mediasi kami yang dihadiri M Ridhlo, Leo Batubara dan sejumlah anggota Dewan Pers jangan asal cuap Voa-islam diadukan polisi. Stanley jangan menyudutkan kami media Islam mentang-mentang dia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua dan Komisioner (Komnas HAM) atau ia pernah juga menjadi Tim Pokja Reformasi POLRI,” lanjut Halim.
Halim menilai intinya saat ini hendaknya Dewan Pers itu beri solusi apa saja, jika ada yang salah tuntunlah, jika dikatakan aneh-aneh kami tak setuju.
“Kami rasa Dewan Pers dalam hal ini Stanley janganlah memperkeruh suasana,”tutup Halim. [tom/pribuminews/voa-islam.com]
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |