Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
17.968 views

Mengapa Mereka Musuhi KPK ?

Penulis: Amran Nasution,

Mantan Redpel Tempo, Wartawan Senior Voa-Islam.com

Refly Harun, pengamat hukum tata negara itu, menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan terjepit jika terus memaksakan kehendak agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Komisaris Jenderal (Pol) Budi Gunawan menjadi Kepala Kepolisian RI (Kapolri).

Apalagi, Presiden Jokowi terlihat mulai berkelit dengan mencari dukungan dari partai oposisi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP). Belum lama, misalnya, Jokowi bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Istana Bogor. Prabowo adalah rival utama Jokowi dalam pemilihan presiden yang lalu. "Coba bayangkan kalau seandainya tiba-tiba roda politiknya sedemikian rupa, komunikasi Jokowi lebih intens dengan KMP.

Maka demikian pada suatu titik yang endorse Jokowi itu KMP," kata Refly di Jakarta, 1 Februari 2015. Refly pun memprediksi partai anggota koalisi pendukung Jokowi atau Koalisi Indonesia Hebat (KIH) akan lebih memilih bersama Jokowi jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu merapat ke KMP. Maka PDIP akan ditinggalkan sendirian. "Anggota KIH akan ditanya lebih memilih ke mana, ke KIH atau presiden. Kalau tiba-tiba pilihannya kepada Jokowi maka PDIP akan terjepit," kata Refly.

Menurut Refly, Presiden Jokowi lebih tepat memutuskan tak melantik Budi Gunawan. Jika pun tak melantik Budi, kata Refly, Presiden tak bisa dimakzulkan. Tak ada pelanggaran yang tergolong bisa dimakzulkan jika Jokowi batal melantik Budi sebagai Kapolri. Pendapat Refly tampaknya memang benar.

Bagaimana mungkin Jokowi dipersalahkan karena tak melantik Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan menjadi Kapolri?

Bagaimana mungkin Jokowi dipersalahkan karena tak melantik Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan menjadi Kapolri? Sementara Budi Gunawan sudah dinyatakan sebagai tersangka oleh KPK karena perkara korupsi. Ini menyebabkan KPK dimusuhi Polri dan PDIP, dua institusi yang sekarang menjadi pendukung utama Komjen. Budi Gunawan.

Menurut Ahmad Syafii Maarif, Ketua Tim Independen yang dibentuk Presiden Jokowi untuk memberi masukan berkaitan sengketa KPK dengan Polri, Presiden Jokowi sendiri memang mendapat tekanan dari partai pendukungnya, PDIP. Terlebih lagi, ucap Syafii, Jokowi diusung partai politik untuk menjadi Presiden, tapi dia bukan tokoh utama partai itu. Di tengah tekanan yang begitu besar, Syafii sempat meminta agar Jokowi tetap memihak rakyat. "Dia memang diusung partai tapi dia dipilih rakyat. Utamakan rakyat itu kan paling bagus. Kalau rakyat bela Presiden, koalisi nggak akan banyak (aksi)," imbuh Syafii.

Dia pun yakin partai nantinya akan mendengar suara rakyat apabila dorongan rakyat begitu luar biasa. Presiden Jokowi, lanjutnya, kini mendapat banyak dukungan sehingga tak perlu takut melawan tekanan partai. Tapi mengapa PDIP menekan Presiden Jokowi? Jawabannya tak sulit.

Itu tentu pengaruh Megawati, Ketua Umum PDIP yang sampai sekarang merupakan pendukung utama Budi Gunawan untuk menjadi Kapolri. Dalam kerepotan yang sekarang melibatkan KPK, Polri, dan PDIP, Megawati merupakan figur sentral. Betapa tidak? PDIP mencalonkan Budi Gunawan sebagai Kapolri, tak lain karena pengaruh Mega. Soalnya, Komjen Budi Gunawan adalah salah seorang ajudan Megawati ketika dia menjadi Presiden pada 2001 – 2004.

Tampaknya Budi Gunawan tak sekadar ajudan. Fakta-fakta membuktikan meski sudah tak lagi menjabat ajudan, hubungan Budi Gunawan dengan Megawati dan PDIP terus berlangsung. Menjelang pemilihan Presiden (Pilpres) yang lalu, misalnya, Komjen Budi Gunawan terlibat dalam penyiapan visi-misi Jokowi, calon Presiden dari PDIP, sebagaimana diungkapkan Trymedia Panjaitan, salah satu Ketua DPP PDIP.

Mestinya sebagai seorang jenderal polisi, Budi Gunawan tak boleh terlibat urusan partai politik seperti itu. Kemudian ketika Trymedia Panjaitan bertemu Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay di sebuah restoran di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, pada malam 7 Juni 2014 (menjelang Pilpres), di situ hadir pula Budi Gunawan.

Silahkan tafsirkan sendiri apa perlunya Budi Gunawan, yang ramai diisukan sebagai salah satu perwira tinggi Polri pemilik rekening gendut, hadir dalam pertemuan petinggi PDIP dengan komisioner KPU. Yang hendak dikatakan: dengan kehadirannya itu sangat jelas Budi Gunawan merupakan tokoh yang teramat penting bagi PDIP. Tapi sekarang Budi Gunawan dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Markas Besar Kepolisian (Mabes Polri) pun tampak tersinggung oleh keputusan KPK itu.

Soalnya, sebelumnya, Mabes Polri sudah melakukan klarifikasi bahwa Budi Gunawan tak terbukti melakukan korupsi atau gratifikasi. Dan anehnya kesimpulan Mabes Polri itu tanpa melalui sidang pengadilan yang berhak menentukan salah-benar suatu perkara. DPP PDIP pun tampaknya kecewa dengan langkah KPK itu, apalagi Ketua Umum Megawati.

Pengamat Politik UIN Jakarta, Zaki Mubarak mengatakan munculnya konflik antara Polri dengan KPK tak terlepas dari kepentingan PDI Perjuangan sebagai partai penguasa, untuk mengamankan Megawati Soekarnoputri. Zaki mengatakan, kasus Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang hendak diselidiki KPK menjadi pemicu kemarahan PDIP, terutama Megawati. "Ini dalam rangka mengamankan Ibu Mega dari kasus BLBI, mungkin ini ada kekhawatiran dari PDIP," kata Zaki kepada INILAH.COM, 28 Januari lalu. Untuk itu, kata Zaki, Megawati melalui PDIP meminta Jokowi menunjuk Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri.

Sebab, Budi sebagai mantan ajudan Megawati saat menjabat presiden akan bisa menyelamatkan Mega dengan kasusnya. ‘’Karena itu PDIP memaksa Budi Gunawan jadi Kapolri," katanya. Untuk sekadar mengingatkan, Ketua KPK Abraham Samad pernah menegaskan, tak akan ragu memanggil mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi pemberian Surat Keterangan Lunas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (SKL BLBI).

SKL BLBI dikeluarkan pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri sesuai Inpres Nomor 8/2002 dan Tap MPR Nomor 6 dan 10. Maka sejumlah pengusaha kakap seperti Syamsul Nursalim, Liem Swie Liong, Bob Hasan, dan lainnya terbebas dari utang ke Bank Indonesia. Mereka telah mengantongi SKL BLBI. Belakangan KPK mencium ada "permainan’’ dalam penerbitan SKL BLBI. Sejumlah pejabat pada waktu itu diperiksa sebagai saksi seperti Kwik Kian Gie, Rizal Ramli, dan Laksamana Sukardi.

Dan yang paling bertanggung jawab tentu Presiden pada waktu itu, Megawati. Apakah karena itu KPK harus dihancurkan?

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Indonesia News lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
Rahasia Qana’ah: Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas

Rahasia Qana’ah: Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas

Selasa, 19 Aug 2025 17:23

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

Selasa, 19 Aug 2025 14:29

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Selasa, 19 Aug 2025 13:41

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Selasa, 19 Aug 2025 13:02

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Selasa, 19 Aug 2025 12:40

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Selasa, 19 Aug 2025 00:31

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Senin, 18 Aug 2025 18:53

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Senin, 18 Aug 2025 17:15

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Senin, 18 Aug 2025 13:58

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Senin, 18 Aug 2025 12:29

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Senin, 18 Aug 2025 10:01

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Senin, 18 Aug 2025 09:36

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Ahad, 17 Aug 2025 00:15

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Sabtu, 16 Aug 2025 21:26

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

Sabtu, 16 Aug 2025 20:15

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Sabtu, 16 Aug 2025 19:30

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Sabtu, 16 Aug 2025 19:00

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Sabtu, 16 Aug 2025 11:34

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Sabtu, 16 Aug 2025 10:30


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X