Johan Budi Calon Kuat Jubir Jokowi ?

Jakarta (Voa-Islam.Com) - Meski terjadi “konflik” antara Presiden Jokowi vs Ketua KPK Abraham Samad, berkaitan dengan penetapan Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai tersangka kasus korupsi meski telah ditetapkan sebagai calon Kapolri, namun tampaknya Presiden Jokowi tetap melirik jubir KPK Johan Budi SP untuk dijadikan jubir Presiden. Sebab setelah hampir tiga bulan memerintah, Presiden Jokowi belum memiliki jubir.

Pasalnya, Johan Budi telah mengajukan surat penguduran diri sebagai juru bicara KPK. Meski surat permohonan pengunduran diri Johan belum mendapat respon dari pimpinan KPK, namun nama Johan disebut-sebut sebagai kandidat terkuat jubir Presiden.

Namun Ketua KPK Abraham Samad yang merespon permintaan itu mengaku tidak setuju apabila Johan Budi mundur dari jabatannya sebagai Juru Bicara KPK.

"Saya tidak setuju Pak Johan mundur jadi juru bicara," ujar Abraham Samad.

Sementara itu Mensesneg Pratikno mengakui sosokjubir di Pemerintahan Presiden Jokowi memang dibutuhkan. Hanya saja belum ada pembicaraan resmi terkait dengan penunjukkan jubir dengan Presiden Jokowi.

"Belum, belum mencari orang, mencari kandidat. Ada usulan? Jubir nanti ditempelkan," ujar Pratikno.

Memang Presiden Jokowi ingin menjiplak Presiden SBY yang memiliki juru bicara selama 10 tahu masa kekuasaannya, yakni Andi Mallaranggeng dan Aldrian Pasha hingga habis masa jabatannya tahun 2014 lalu. (Abdul Halim/Voa-Islam.Com/dbs)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

• Fox News Minta Maaf Kepada Umat Islam di Birmingham
• Densus 88 Sita Mushaf Al-Quran, Gamis dan Cadar, Untuk Jadikan Bukti Tindakan 'Terorisme' di Kediri
• Kesaksian Istri As-Syahid Roni: Abi Sempat Takbir 2 Kali Terus Syahid
• Operasional Haji Tahun Ini Berbeda dengan Sebelumnya
• Bagi yang Sudah Pernah Ibadah Haji, Jangan Lagi Pergi Haji
• Zakat Hanya Terkumpul Rp 3,2 Triliun
• 6 Usulan Pelaksanaan Ibadah Haji Pemerintah Indonesia kepada Arab Saudi
• Istri Roni Bangga Suaminya Syahid di Tangan Densus 88