Ahad, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 4 Januari 2015 12:25 wib
9.658 views
Koordinator Tim Advokasi FKAM untuk Pedagang Ps. Klewer, Bangun Kembali Tanpa Investor!
SOLO (Voa Islam) - Koordinator Tim Advokasi Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM) untuk Pedagang Pasar Klewer, Muhammad Kalono, SH menyampaikan latar belakang adanya gerak cepat investigasi dan advokasi bagi pedagang Ps. Klewer pasca tragedi kebakaran akhir tahun kemarin. Berikut apa yang beliau tulis kepada voa-Islam.com
Diantara Dua Pilihan
Kita sedang menghadapi kemiskinan mendadak para donatur yang selama ini membantu kegiatan Islam. Semuanya bermula dari kebakaran pasar Klewer tempat mereka berdagang.
Kebakaran tersebut disengaja atau murni terbakar (bukan disengaja)? Inilah yang saat ini sedang menjadi perdebatan banyak kalangan. Menjadi bahan kasak-kusuk di ribuan warung Hik di kota Solo dan ribuan tempat ibu-ibu rasan-rasan.
Pasca kejadian kami segera membentuk tim investigasi. Hasil sementara sangat mencengangkan.
Mau kita realease.Tapi niat tersebut tertahan oleh kata-kata bijak dari senior. Manakah yg lebih besar manfaatnya dan lebih kecil madlorotnya untuk kepentingan para pedagang yang mayoritas muslim dan donatur kegiatan-kegiatan Islami?
Jika kita ungkap tentang kesengajaan dalam kebakaran maka kita akan populer. Sementara para pedagang yang jadi debitur bank akan terancam asset-asetnya dilelang bank. Dan memuaskan mata sipit yg siap melahap asset-aset dengan harga obral.
Apa korelasinya?
Sepintas tidak ada korelasinya. Untuk menyelamatkan para pedagang maka bank harus menahan untuk tidak melelang aset para pedagang yang sudah di APHT (akta pengalihan bak tanggungan). Padahal sesuai dengan aturan perundangan perbankan dan Hak Tanggungan jika terjadi wan prestasi maka pemegang Hak Tanggungan bisa melelang. Jadi para pedagang yang tidak bisa membayar angsuran kreditnya karena tempat berdagangnya terbakar bisa saja menganggap para pedagang telah wan prestasi kemudian melelang aset para pedagang yang dijadikan agunan pinjaman.
Apakah tdk ada kebijakan bank atas krisis kebakaran ini?
Bank bisa saja melakukan dispensasi dalam krisis ini, tapi ada syaratnya. Yaitu jika terjadi force majeure. Kebakaran ini bisa saja merupakan force majeure jika ada penetapan. Siapa yang bisa menetapkan? Yang bisa menetapkan adalah pemerintah. Dalam hal ini Pemkot Surakarta.
Nah, jika yang kita kedepankan adalah tindak pidana kesengajaan pembakaran. Maka force majeure tidak bisa ditetapkan karena jika ada kesengajaan yang menyebabkn musibah maka tidak bisa ditetapkan sebagai force majeure.
Untuk menyelamatkan para pedagang walikota Surakarta harus segera menyatakan kebakaran Pasar Klewer adalah force majeure.
Sebagai advokat yang mempunyai keahlian khusus melawan/menggagalkan bank yang akan melelang aset nasabah karena kredit macet, kemungkinan besar akan mendapat banyak klien dari para pedagang Pasar Klewer yang sudah terkena musibah, jika kebakaran pasar Klewer bukan merupakan force majeure . Kebetulan di Solo tidak banyak yang mempunyai keahlian tersebut.
Tetapi kami harus melupakan popularitas serta klien yang bisa diharapkan akan sangat banyak. Dan harus memilih menyelamatkan dari jatuh miskin atas para pedagang, keluarganya, pegawai-pegawainya dan semua yang terkait yang jumlahnya bisa mencapai ratusan ribu bahkan mungkin jutaan. Dan mencegah jatuhnya asset-aset yang merupakan kedaulatan umat Islam ke tangan para pialang yang nyata-nyata mayoritasnya adalah non muslim.
Kemudian kita harus memperjuangkan pembangunan pasar Klewer baru dengan dana APBN dan atau APBD bukan dana investor. Dengan demikian akan para pedagang nantinya akan mendapatkan kios lagi di pasar Klewer dengan harga terjangkau. Dan mematahkan/ menggagalkn upaya para investor yang akan menguasai pasar Klewer yang buntutnya akan mendepak pedagang-pedagang muslim yang menjadi mayoritas pedagang lama dengan menjual kios dengan harga tidak terjangkau.
Presiden sudah berjanji akan membangun pasar Klewer dengan dana dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.(http://m.detik.com/news/read/2014/12/31/185758/2791450/10/presiden-datangi-reruntuhan-pasar-klewer)
Sudah selesai?
Belum. Karena kita semua masih ingat janji Jokowi tidak ada transaksi politik ternyata sebaliknya, kabinetnya dipenuhi orang-orang partai. Jaksa Agung dari karier bukan dari Parpol ternyata dari Nasdem. Akan membuat kabinet ramping ternyata sama gemuknya dengan kabinet SBY. Dan sekian janji yang ternyata diingkari.
Jangan-jangan, sampai janji tentang Pasar Klewer ini juga diingkari dengan sekian dalih dan dukungan ribuan PANASBUNG.
Maka untuk Pasar Klewer ini sebelum anggaran dikethok maka
PERJUANGAN PEMBANGUNAN PASAR KLEWER,
APBN/APBD YES !!!
INVESTOR NO !!!
Harus tetap DIGELORAKAN.
Masalah kesengajaan pembakaran? Akan ada saatnya nanti. Begitulah beliau menutup tulisannya. (AF/Voa Islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!