Senin, 4 Jumadil Awwal 1446 H / 15 Desember 2014 10:58 wib
20.148 views
Nilai Tukar Rupiah Terburuk Sepanjang Sejarah di Era Jokowi
JAKARTA (voa-islam.com) - Jokowi yang sudah menjadi 'cover' Majalah Time dengan judul 'A New Hope', justru membuat bangkrut rupiah. Kepercayaan terhadap rupiah ambruk di masa pemerintahannya. Hal ini akan menambah berjibunnya utang Indonesia.
Jadi kepercayaan internasional terhadap Jokowi itu, 'nothing'. Terbukti Jokowi juga tidak masuk nominasi dalam calon tokoh-tokoh dunia. Jokowi hanya ramai 'di awal' oleh para media 'begundal' yang sengaja mempopulerkan Jokowi. Sesudah itu, ambruk dan terpuruk, dan ini terbukti dengan indikator turunnya nilai tukar rupiah.
Senin ini, (15/12), rupiah semakin tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan Senin, 15 Desember 2014. Rupiah terdepresiasi sebesar 167 poin atau 1,34 persen dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di level Rp12.432 per dolar AS.
Berdasarkan pantauan dari data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah merosot ke level Rp 12.599 per dolar AS. Ini, melanjutkan pergerakan suram rupiah sepanjang sejarah.
Sebelumnya, rupiah terus anjlok hingga menembus level Rp 12.432 per dolar AS pada akhir pekan lalu, Jumat 12 Desember 2014. Level itu menunjukkan salah satu laju terburuk sepanjang masa sejak 26 November 2008 yang mencapai Rp 12.400 per dolar AS.
Tercatat, sepanjang pekan lalu, mobilitas rupiah tampak memprihatinkan karena menggambarkan statistik yang suram dengan setiap hari selalu berada di atas level Rp12.300. Bahkan, sudah melewati angka kritis sebelumnya di posisi Rp12.330 pada 24 November 2008.
Pengamat pasar modal, Stefanus Mulyadi Handoko mengatakan bahwa para pelaku pasar masih terus menantikan hasil pertemuan Bank Sentral AS (The Fed) mengenai arah kebijakan suku bunga, apakah segera naik atau masih lama.
Menurut dia, kenaikan suku bunga akan mengancam mata uang negara-negara berkembang (emerging market). Kondisi tersebut disebabkan penguatan dolar AS akan menimbulkan sentimen alih risiko terhadap pasar keuangan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
"Tekanan kepada rupiah masih akan terus berlanjut. Rupiah diperkirakan berpotensi untuk menembus hingga Rp 12.600," katanya kepada wartawan di Jakarta kemarin. Bahkan, berbagai prediksi dari pengamat ekonomi dan keuangan, rumor sudah beredar di masyarakat, nilai rupiah akan tembus sampai ke angka Rp 15.000 perdolar.
Sekarang mata uang rupiah menurut laporan dari ahli dibidang financial, mata uang yang paling tidak berharga di muka bumi, jadi buat apa menumpuk rupiah, kalau tidak berguna. Salam gigit jari! (dimas/may/dbs/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!