Jum'at, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 5 Desember 2014 20:08 wib
39.344 views
Adakah Konspirasi Jokowi, Surya Paloh, dan Mafia Cina?
JAKARTA (voa-islam.com) - Sangat mengejutkan laporan berbagai media hari ini (Sabtu), yang mengaitkan antara keputusan pemerintah Indonesia yang membuat Perjanjian dengan Angola untuk impor Minyak Mentah. Benarkah kerja samanya "pure" dengan Angola, ataukah dengan MAFIA CINA?
Bahkan, menurut TVOne, yang membawa Sam Pa bertemu dengan Jokowi, tak lain, Surya Paloh, bos Nasdem dan MetroTV. Nampaknya, hanya 'beralih' tangan terkait dengan import milnyak ini, mulanya dari Petral, kemudian kepada SONANGOL.
Tentu, sangat menarik disimak, bagaimana belum ada seminggu setelah pelantikan Kabinet Kerja, Presiden Jokowi mampu meneken perjanjian strategis bernilai Triliunan Dolar dengan pemerintah Angola, terkait impor minyak bumi dan rencana pembangunan kilang di Indonesia, yang kemungkinan kecil.
Sangat luar biasa, karena perjanjian ini bersifat jangka panjang dengan road map kerja sama yang multi tasks. Memang, belum pernah terjadi sebelumnya, langkah keputusan yang begitu cepat, termasuk seperti menaikan BBM.
Dalam penjelasan Pemerintah mengenai hal ini adalah harga impor dari Angola, melalui perusahaan BUMN nya SONANGOL, menawarkan harga impor yang sangat murah. Dan setelah Sonangol membangun kilang di Indonesia, harga BBM jadi yang ditawarkan pun lebih murah.
Benarkah perjanjian ini murni G to G dan B to B antara Indonesia-Angola, Pertamina-Sonangol? Kemungkinan hal itu sangat tidak mungkin. Untuk itu, sebuah sumber menjelaskan tentang Sonangol dan timeline perkembangan Sonangol dari perusahaan Lokal, menjadi raksasa di bidang eksplorasi Migas.
Fakta menarik yang ada menunjukan bahwa di dalam urat nadi pertumbuhan Angola dan Sonangol, sangat kental adanya transfusi dana dari China sebagai Pemerintah, dan seorang Taipan China yang bahkan hampir masuk 'Black List Bisnis Dunia', karena campur tangan aktifnya dalam banyak perjanjian bisnis (moderasi mafia).
Adalah seorang bernama Sam Pa, Taipan Mafia yang terendus dalam pencarian yang nampak jelas. Dia sangat berperan dalam banyak hal di Angola, China, Hongkong, dan Singapura.
Bahkan, menurut sumber yang ada seluruh kepemilikan bisnis Sam Pa digawangi dua perusahaan utama, yakni China Sonangol yang khusus untuk perusahaan minyak dan China International Fund yang bergerak di bidang infrastruktur. Financial Times menyebutkan operasi multinasional Sam Pa merupakan sebuah gerakan "hantu" dan "kerajaan neraka"
Fakta-Faktanya adalah:
1. Sam Pa, seorang kelahiran China tahun 1958, dibesarkan di Hongkong, tetapi karena perannya di Angola, dia juga memiliki kewarganegaraan ANGOLA.
2. China Sonangol, sebagai perusahaan bentukan Sonangol di China, dan berperan dalam perjanjian eksplorasi dan perdagangan migas di Asia, dibentuk dengan peran Queensway, dan ber KANTOR PUSAT di SINGAPURA.
3. Queensway adalah perusahaan milik Sam Pa, yang sangat memiliki kekuatan bisnis di seluruh daratan Afrika.
4. Hutang Luar Negeri Angola ke China bahkan melebihi hutang Angola ke lembaga keuangan lainnya, baik itu Bank Dunia, IMF, atau hutang bilateral lainnya.
5. Queensway juga jadi pemain penting dalam pemain migas di Indonesia lainnya, seperti BP, Total, dan makelar komoditas seperti Glencore.
6. Queensway selain erat dengan China, juga dengan Korea Utara dan Rusia.
7. Tangan Sam Pa, sangat kuat di tubuh negara China, baik di BUMN China, pemerintahan, bahkan Intelijen China.
8. Sam Pa mulai terlibat dalam tubuh Intelijen China sejak tahun 1980-an, dan berkuasa dalam perjanjian jual beli senjata di Benua Afrika (dia jual senjata, sekaligus menguasai minyak dan tambang berlian di Afrika).
9. Sam Pa mendapatkan ke WARGANEGARAAN khusus di Angola, karena dia adalah yang memberikan hutangan pertama kali kepada Angola, saat Angola merdeka dari Portugal 1979. Selain dana, di masa perang sipil di Angola, dialah yang mensuplai senjata kepada pendukung Presiden korup saat itu, José Eduardo dos Santos.
10. Untuk menguatkan taring China di Angola, atas peran Sam Pa, Angola terus disuntik pinjaman dengan bunga yang sangat rendah, tetapi China meminta peran pembangunan infrastruktur, perumahan, dan pertambangan migas di Angola.
11. Peran China (via Sam Pa) di Angola bertambah kuat pada 2005 setelah melibatkan mantan wakil Perdana Menteri China, Zeng Peiyan, yang juga petinggi di CPC (Communist Party of China/Partai Komunis China).
12. Sonangol tumbuh dari bayi menjadi raksasa Migas, setelah membeli saham BP dan Shell untuk eksplorasi migas di Angola, dengan bantuan dana pembelian saham dari CHINA.
13. Setelah krisis moneter akut di Angola, pada 2007 Sam Pa, mendorong masuk China International Fund, untuk mengambil alih pembangunan infrastruktur di Angola, dengan barter "shadowing" penguasaan eksplorasi migas di Angola.
Dengan sedemikian alur mafia Angola alias Sonangol alias Sam Pa The Afro China Mafia alias CPC/PKC (Partai Komunis China), sebuah sumber saat menemukan fakta ini bergidik ngeri dengan masa depan Indonesia. Indonesia akan dimasukkan dalam jalur sutra Mafia PKC China, dengan persetujuan kilat Jokowi, saat baru dilantik.
Bahkan, Jokowi meminta Pertamina untuk menyelesaikan aturan dan agreement teknisnya dalam satu bulan. Sungguh sangat luar biasa tindakan yang diambil oleh Jokowi, karena sudah 'ditekuk' Sam Pa, lewat si 'brewok' Surya Paloh, bos MetroTV.
Menurut investigasi berbagai media di Jakarta, menyebutkan Ketua Umum NasDem Surya Paloh menjadi orang di balik kerja sama Sonangol-Indonesia. Surya mengaku sudah berkawan lama dengan Sam Pa.
“Sudah belasan tahun,” ujar Surya kepada wartawan, pekan lalu. Dia mengaku mengenal Sam Pa saat bertemu di rumah gunting rambut di Singapura.
Lalu, siapa Sam Pa? Menurut berita lansiran Financial Time, masa lalu Sam Pa tidak terekam dengan lengkap. Dia diperkirakan lahir di Cina pada 1958 dan pindah ke Hong Kong saat masih anak-anak. Meski berkebangsaan Cina, Sam Pa juga memegang kartu warga negara Angola.
Arsip dari sebuah perusahaan di Hong Kong menunjukkan, pada 1990-an, bisnisnya melempem. Namun dalam satu dekade terakhir Sam Pa menjadi salah satu orang yang paling sukses membuka pintu kerja sama Beijing dengan negara Afrika. Sam Pa berhasil berekspansi di lima benua dan meraup puluhan miliar dolar Amerika Serikat.
Sam Pa membangun jaringan perusahaan yang terdaftar di 88 Queensway, Hong Kong. Kelompok ini tergabung dalam jaringan bisnis British Petroleum, Total, dan Glencore.
Kepentingan bisnis mereka membentang dari gas Indonesia, penyulingan minyak di Dubai, proyek apartemen mewah di Singapura, hingga armada Airbus di Korea Utara dan Rusia. [jj/dbs/voa-islam.comn]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!