TNI Tidak Akan Menerima Calon Anggotanya yang Berkepribadian LGBT

JAKARTA (voa-islam.com) – Kampanye paham dan perilaku penyimpang Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT), di Indonesia memang semakin massif. Bahkan kampanya LGBT baru-baru ini sudah masuk melalui bahan bacaan komik anak-anak. Hal ini tentu saja memprihatinkan semua pihak, tak terkecuali Tentara Nasional Indonesia (TNI).

TNI menegaskan tidak akan menerima calon anggotanya yang memiliki kepribadian menyimpang seperti LGBT, seperti yang utarakan oleh Pusat Bina dan Mental (Pusbintal) TNI, Kol. Dr. M. Kemalsyah, M.Ag.

“Di TNI tidak sedikit pun menerima LGBT. Jiwanya tidak baik dan kepribadiannya menyimpang. Kalau ada LGBT di TNI kita keluarkan,” katanya saat sesi diskusi seminar bertajuk Pengaruh LGBT Terhadap Keluarga dan Ketahanan Nasional, yang diadakan Wadah Silaturahmi (Wasilah) Muslimah Wan-TNI dan Polwan di Auditorium Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Pernyataan Kemalsyah ini disampaikan saat ditanya peserta diskusi mengenai sikap TNI jika ada calon tentara yang akan masuk TNI.

Saat ditanya ulang bagaimana jika ada anggota TNI yang LGBT?, Doktor lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan, TNI menyeleksi secara ketat anggotanya, khususnya jika ada calon anggota mempunyai kelainan mental.

Menurutnya, sikap TNI ini tidak diskriminatif, tapi ini adalah pilihan. Bagaimana mungkin dia bisa membela negara, sedang melawan sembuh saja dia tak mampu.

...TNI menolak orang LGBT menjadi tentara karena khawatir jika semakin tinggi pangkat seseorang maka dia bisa menyuruh bawahannya untuk melakukan apapun yang diperintahnya...

“Orang yang menderita LGBT, dari awal sampai akhir itu sudah terlihat. Saya termasuk yang mencoba membantu orang LGBT untuk sembuh. Jelas berbeda (antara LGBT dengan orang normal---red). Untuk dirinya sendiri saja dia tidak mempunyai kemampun, bagaimana nanti dia mau mempertahankan negara?” ungkapnya seperti yang dikuti dari Hidayatullah.com, Rabu (19/11/2014).

Sementara itu Letkol. Kes. dr. Srimpi Indah, Sp.KJ., dari Wadah Silaturahmi (Wasilah) Wan-TNI dan Polwan yang menjadi moderator acara menambahkan, alasan lain TNI menolak orang LGBT menjadi tentara karena khawatir jika semakin tinggi pangkat seseorang maka dia bisa menyuruh bawahannya untuk melakukan apapun yang diperintahnya.

“Kita bayangkan, kalau tentara itu misalnya dari awal kita biarkan seperti demikian, mereka akan tinggal dalam satu mess yang sama, ketika dia tinggal dalam satu mess yang sama, bagaimana ia tidak menyuruh adik-adiknya untuk seperti itu atau memperlakukan salah adik-adiknya. Karena di tentara semakin tinggi pangkatnya maka semakin tinggi hierarkinya. Jadi kalau dia (adiknya---red) menolak, maka dia sama saja dengan menolak perintah atasan,” jelas psikiatri Pusbintal TNI ini.

Karenanya Pusbintal merupakan benteng TNI untuk membentengi masuknya calon anggota atau anggota TNI yang menjadi LGBT.

“Kita juga ada pemeriksaan kesehatan berkala rutin di mana kita membina dan bertemu mereka sehingga akan ketahuan jika ada penyimpangan,” jelasnya. [syahid/may/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

• Rizal Ramli Ucapkan Selamat kepada Jokowi, Malaysia Justru Siap-Siap Turunkan Harga BBM
• Gara-Gara BBM Naik, Jokowi Bisa Dimakzulkan
• DPR Menyambut Negatif Kenaikan BBM, dan Hanya Menciptakan Malapetaka
• Kenaikan Harga BBM: Diam adalah Benar dan Selamat !
• Puan Maharani dan Effendi Simbolon Tak Mendukung Jokowi?
• Gerakan Mahasiswa Indonesia Bertekad Menurunkan Jokowi
• BBM Naik Angkutan Umum Mogok Nasional
• Harga BBM Naik, Pemilih Jokowi ''Wah, Saya Salah Pilih Presiden!''