HTI DPD II Kota Bekasi Tolak Kenaikan Harga BBM

BEKASI (voa-islam.com) - HTI DPD II Kota Bekasi mengadakan aksi tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Aksi damai yang berlangsung pada hari kamis, 13 November 2014 ini diikuti oleh massa dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, dewasa bahkan orang tua.

Massa Hizbut Tahrir mulai berkumpul di halaman gedung DPRD Kota Bekasi pukul 13.00 WIB.

Acara aksi dilakukan dengan berbagai orasi dari tokoh HTI Kota Bekasi terkait penolakan kenaikan harga BBM. Dalam aksinya, beberapa perwakilan dari HTI kota Bekasi diterima anggota DPRD kota Bekasi, Bapak H. Maryadi (Fraksi Golkar), dan Bapak Wasimin (Fraksi PDI P).

HTI kota Bekasi melalui Ustadz Ahmad Khozinudin, SH menyampaikan Press Release mengenai penolakan kenaikan harga BBM kepada anggota DPRD kota Bekasi. Dalam diskusi yang berlangsung hangat, ternyata anggota DPRD menyampaikan penolakan terhadap kenaikan harga BBM, bahkan kedua perwakilan anggota DPRD tersebut menyempatkan diri untuk bergabung dan berorasi bersama HTI kota Bekasi dan menyampaikan sikap DPRD Kota Bekasi yang juga menolak rencana Pemerintah menaikan harga BBM.

Acara aksi diakhiri dengan orasi oleh Ustadz Abu Umar (Ketua DPD II HTI Kota Bekasi), beliau memberikan solusi bahwa mengatasi permasalahan BBM secara tuntas adalah dengan menerapkan Syariah Islam dan sudah seharusnya mengganti sistem yang liberal ini dengan sistem Islam. [PurWD/TP/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

• Kenaikan Harga BBM, Kehancuran Negara, dan Tanggung Jawab TNI-Polri
• Kecewa Jokowi Naikkan Harga BBM, Buruh Siap Demo di 20 Provinsi dan 150 Kabupaten/Kota
• Jokowi Belum Sebulan Sudah Gencet Rakyat Dengan Kenaikan BBM
• Innalillahi, Rezim Jokowi Akhirnya Umumkan Kenaikkan Harga BBM
• Ustadz Achwan dan Pengurus JAS Membesuk Ustadz Abu Bakar Ba'asyir di NK
• Tanda Tanya Besar Siapa yang Bermain di Kasus JIS
• Amir Binayah JAT: Saya Sangat Mendukung FPI, Umat Islam Wajib Bersatu
• Dengan Open Policy Jokowi Mengantongi Triliunan Dollar Dari Investor Asing