Senin, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 10 November 2014 10:30 wib
5.265 views
Tolak Kenaikan Harga BBM, LKM HTI Gelar Aksi di Depan Gedung DPRD Bandung
BANDUNG (voa-islam.com) - Lajnah Khusus Mahasiswa (LKM) Hizbut Tahrir Indonesia Kota Bandung mengadakan aksi untuk menyikapi rencana Pemerintah menaikan harga BBM, pada Jum'at (07/11/2014). Aksi ini diikuti oleh puluhan Mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus di Kota Bandung dengan rute aksi berawal dari Taman Pramuka sampai ke depan gedung DPRD tingkat II Kota Bandung.
Menurut keterangan Koordinator Aksi Andika, aksi ini ditujukan untuk menyampaikan aspirasi para mahasiswa terkait kenaikan harga BBM.
"Bagi Kami menaikan harga BBM sama saja dengan melanggengkan liberalisasi migas di Indonesia. Hal itu ditenggarai dengan mulai masuknya perusahaan asing di sektor hilir migas kita. Dengan harga yang mendekati harga keekkonomian atau hargapasar, maka persaingan akan semakin ketat diantara perusahaan-perusahaan penggiat sektor hilir," katanya.
"Akibat yang paling signifikan adalah kondisi sektor hilir migas kita akan sama dengan kondisi sektor hulu migas. Hampir 84% penguasaan migas dipegang oleh perusahaanasing. Itulah yang akan terjadi jika terjadi liberalisasi pada sektor hilir," tambahnya.
Selain itu, menurut Andika, Pemerintah seakan menutup mata terkait pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat buruk. Panjangnya rantai produksi BBM dan masih maraknya mafia migas menjadi pekerjaan rumah tersendiri yang belum bisa dipecahkan. Ditambah lagi pengelolaan SDA yang diserahkan pada perusahaan asing, semakin menambah buruk optimalisasi keuntungan dari SDA untuk rakyat.
"Masalah subsidi selalu menjadi kambing hitam yang selalu harus dipangkas ketika APBN kita defisit, kenapa tidak hutang luar negeri atau biaya perjalanan dinas saja yang dipotong. Hal-hal yang berkaitan dengan rakyat selalu menjadi prioritas untukdipangkas," ujarnya.
Melihat kondisi yang demikian, menurut Andika, maka menjadi pertanyaan besar bagi Kami terkait komitmen Pemerintah dalam mengurusi rakyat.
"Janji-janji kosong yang selama ini diumbar hanya jadi mimpi di siang bolong bagi rakyat. Hanya jadi janji manis yang tidak pernah terlaksana. Itulah cerminan dari pemimpin bentukan sistem demokrasi," tuturnya.
Andika mengatakan, dengan demikian perlu adanya perubahan mendasar dalam sistem pengelolaan migas di Indonesia. Kami menawarkan sistem Islam untuk mengatur pengelolaan Migas di Indonesia.
"Dalam Islam, tidak diperkenankan pengelolaan migas diserahkan pada asing sehingga keuntungan sepenuhnya kembali padarakyat. Selain itu, jaminan keadilah dalam sistem Islam sudah terbukti dengan melihat track record sistem Islam dalam bingkai Negara Khilafah Islamiyah. Masih kita ingat riwayat Umar bin Abdul Aziz, pada masa pemerintahannya, tidak ditemukan satu orang pun yang berhak menerima zakat padahal dalam Islam standar kesejahteraan adalah mampunya seseorang untuk menunaikan zakat," jelasnya.
"Berarti memang seluruh masyarakat pada waktu itu hidup dalam kesejahteraan. Selain itu, Islam merupakan Sistem yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk diterapkan oleh seluruh kaum muslimin sehingga tidak ada jalan lain bagi kita untuk menerapkannya dalam kehidupan kita," pungkasnya.
Aksi berakhir pada pukul 10.00 WIB, dan massa membubarkan diri dengan tertib di depan gedung DPRD Tingkat II Kota Bandung [andika/syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!