Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
11.506 views

Tujuh Orang ditangkap Densus 88, Termasuk WNA Turki. Apa Tanggapan CIIA?

PARIGI MOUTONG (voa-islam.com) - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap tujuh orang di desa Marantale Kecamatan Siniu, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), pada hari Sabtu 13 September 2014 pada pukul 16.00 WITA.

Diantaranya terdapat empat WNA asal Turki dan tiga warga lokal disergap Densus 88 dan Minggu pagi tadi (14/9) diterbangkan ke Jakarta melalui Bandara Udara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, Sulawesi Tengah. “Saat ini 3 orang yang tertangkap diamankan di Polres Parigi Moutong dan 4 orang asing tersebut masih dilakukan pengejaran,” kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny Franky Sompie,Sabtu (13/9/2014).

Keempat warga Turki dengan pengawalan ketat berangkat pada hari Minggu pukul 07.20 WITA menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 623. Diperkirakan mereka tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekira pukul 08.00 WIB.

“Sampai di Cengkareng dan langsung dibawa ke (Mako Brimob) Kelapa Dua, Depok,” kata Kasat Reserse Mobil Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Herry Heryawan, pada Minggu (14/9/2014) seperti dilansirVivanews.

1) Saiful Priatna alias Ipul (29 tahun), warga Tawaili, Palu Utara.
2) M Irfan (21 tahun), warga Tawaili Palu.
3) Yudit Chandra alias Ichan (28 tahun), warga Palu Utara.
4) Abdul Basyit, 5) Ahmed Bozoghlan, 6) Atlincin Bayram, dan 7) Alphin Zubaidan (4 orang WNA Turki).

Tanggapan The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA)

Menanggapi beredarnya informasi sepihak ini, Voa-Islam mendapat penjelasan dari Ustadz Harist Abu Ulya melalui Whatsapp, Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), meminta Densus 88 tidak mendramatisir penangkapan empat warga negara asing asal Turki di Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parimo, Sulteng.

Belum tentu mereka merupakan anggota kelompok teroris seperti yang dituduhkan. “Polri tidak perlu umbar opini dan spekulasi, dalami saja kenapa WNA masuk Poso dan pelanggaran apa yang dilakukan oleh WNA tersebut,” tegasnya kepada Okezone di Jakarta, Minggu (14/9/2014).
 
Keempat warga negara Turki tersebut yaitu, A Basyit, A Bozoghlan, A Bayram dan A Zubaidan, dibekuk Densus 88 di Desa Marantale, Kecamatan Siniu, Kabupaten Parigi Moutong pada Sabtu dini hari lantaran kabur menggunakan mobil Avanza saat dihentikan polisi.
 
Sementara tiga WNI yang menjemput mereka dari Makassar yaitu, Saipul Prianta (30), Yudi Candra (28), dan Moh Irfan (21) berhasil disergap saat razia yang dilakukan aparat di depan Mapolres Parigi Moutong.
 
Oleh Mabes Polri Saipul yang berprofesi sebagai guru dituding menyembunyikan buronan kasus teroris, Mukhtar. Melalui Mukhtar inilah diduga para warga asing tersebut akan dibawa ke Poso untuk bergabung dengan kelompok Santoso.
 
Analisa berbeda disampaikan Harits Abu Ulya. Menurut dia argumentasi Densus 88 menduga empat orang asing ini sebagai anggota jaringan teroris terlalu prematur.
 
“Kenapa WNA dikaitkan "teroris" yang mau gabung Santoso Cs, karena salah satu dari 3 orang WNI diindikasikan punya hubungan dengan orang-orang yang di-DPO kan. WNA jalan-jalan ke Tentena, Poso banyak, cuma WNA yang berwajah Arab memang rawan di curigai jika jalan-jalan ke Poso. Semua yang disampaikan oleh pihak polisi masih spekulasi dengan berdasar beberpa indikasi, misal saat ada pencegatan justru mereka menghindar dan lari,” ulasnya.
 
Harits justru curiga ada motif lain dibalik penangkapan empat warga asing bersama tiga WNI di atas. Salah satunya untuk membuat opini seolah-olah jaringan teroris Indonesia sudah terhubunga dengan teroris internasional.

WNA mau gabung Santoso menurut saya itu kurang kerjaan, meraka tidak paham medan jihad. Makanya aneh menurut saya WNA datang dengan kepentingan diwilayah yang mereka tidak paham.

“WNA mau gabung Santoso menurut saya itu kurang kerjaan, meraka tidak paham medan jihad. Makanya aneh menurut saya WNA datang dengan kepentingan diwilayah yang mereka tidak paham. Bisa jadi ini pancingan dan jebakan untuk mereka, kepentingannya utnuk membuat cerita lebih serius kelompok teroris lokal terhubung dengan jaringan luar negeri atau global,” ulasnya.
 
Kini keempat terduga teroris asal Turki sudah dibawa ke Jakarta. Mereka akan diperiksa selama 7 x 24 jam. Sementara tiga WNI yang ikut ditangkap karena menjemput mereka masih ditahan di Sulteng. [brbs/adivammar/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X