Sabtu, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 9 Agutus 2014 14:12 wib
12.845 views
Benarkah ISIS Menjadi Ancaman Bagi Masa Depan Indonesia?
JAKARTA (voa-islam.com) - Indonesia geger tentang ISIS. Gegernya mengalahkan isu apapun. Sengketa pilpres, korupsi, kebobrokan moral penguasa dan rakyat, penguasaan asset negara oleh 'Asing dan A Seng', dan bahkan ancaman des-integrasi.
Sekarang semua berbicara tentang ISIS, benar-benar ISIS seperti 'hantu' disiang bolong yang sangat menakutkan terhadap siapapun.
Dari Gedung Putih -Washington, London, Paris, Berlin, sampai Cairo, Riyad, dan bahkan Jakarta, semua geger tentang ISIS. Tak ada yang tidak mengenal kosa kata 'ISIS'. Sungguh sangat luar biasa.
Mulai dari Presiden Barack Obama, Hollande, Cameron, Angela Merkel, sampai al-Sisi dan Raja Abdullah, semua hanya sibuk dengan ISIS. Mengapa?
Di Indonesia, mulai dari Presiden SBY, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Panglima TNI Moeldoko, Menteri Agama Lukman Hakim, sampai pimpinan Ormas Islam, NU dan Muhammadiyah, semua gemetar dengan ISIS.
Tak kurang, sampai-sampai Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin mengimbau semua organisasi massa (ormas) Islam untuk menyamakan sikap tentang Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Bahkan, Lukman Hakim perlu mengumpulkan Ormas Islam, menghadapi ISIS yang dianggap sudah menjadi ancaman. Seriuskah ISIS sudah menjadi ancaman di Indonesia?
"Kita perlu mencermati gerakan dari luar ini yang membawa paham tertentu yang dalam konteks keindonesiaan dan konteks keagamaan yang dianut umat Islam berdampak kurang baik," kata Lukman dalam seminar nasional 'Fenomena ISIS bagi NKRI dan Islam Rahmatan Lil Alamin' di Kementrian Agama, Jakarta, Sabtu (9/8/2014).
Lukman melanjutkan, keberadaan ISIS bisa mengganggu kehidupan kegamaan di Indonesia. Sehingga dapat menghancurkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ungkap Lukman.
"Saya harap kita semua, pimpinan ormas disini bisa menyamakan persepsi karena kita harus bisa melakukan penangkalan sejak dini untuk mengantisipasi paham radikal ini. Mudah-mudahan kita bisa tetap menjaga dan memelihara kesatuan Indonesia dengan memahami pola penyebaran paham ini," tegasnya.
Dalam acara tersebut, tampak hadir Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Amsyad Mbai, perwakilan Kementrian Pertahanan, jajaran Polri, dan jajaran TNI.
Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin mengatakan gerakan Islamic State of Iraq and Syiria merupakan gerakan lama. Benarkah ISIS sebuah gerakan lama dengan bungkus baru?
"Kemunculan gerakan ISIS ini mennyentakkan kita, tiba-tiba, tanpa terdeteksi, tapi bagi saya dan sejumlah kalangan tidak mengagetkan, karena ini hanya metamorfosis gerakan baru, stok lama merek baru," kata Din di Kementrian Agama, Jakarta, Sabtu (9/8/2014).
Termasuk juga tokoh-tokoh yang berada di balik gerakan tersebut merupakan tokoh lama. "Seperti yang sudah dideteksi, yang selama ini terlibat dalam gerakan radikal," ujarnya.
Din mengajak seluruh ormas Islam untuk mencegah penyebaran paham ISIS. "Mari kita kembangkan gerakan rahmatan lil alamin," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) adalah organisasi bentukan dari kerjasama intelijen tiga negara, yakni Amerika Serikat, Israel dan Inggris. Hal itu diungkapkan salah satu mantan pegawai Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat, Edward Snowden.
Edward Snowden mengungkapkan satuan intelijen dari Inggris, AS dan Mossad-Israel bekerjasama menciptakan sebuah negara khalifah baru yang disebut dengan ISIS di Timur Tengah.
Di Indonesia, kelompok itu makin ramai dibicarakan, karena beredar video di Youtube. Salah satu anggota ISIS mengajak masyarakat untuk bergabung.
Dibagian lain, Ketua PB NU, Said Agil Siraj, menegaskan agar umat Islam di Indonesia tidak terpengaruh oleh ISIS, dan tidak membiarkan gerakan ini berkembang biak. Karena akan menjadi ancaman bagi masa depan Indonesia.
Tapi, siapa sejatinya yang menjadi ancaman bagi masa depan Indonesia? Apakah kekuatan 'Asing dan A Seng' yang sekarang sudah menguasai asset sumber daya alam dan ekonomi Indonesia?
Mental penguasa yang bobrok dengan banyaknya korupsi yang menghancurkan kehidupan rakyat, dan merajalelanya budaya sogok-suap yang dikembangkan budaya Cina di Indoensia? Semuanya mengakibatkan kemelaratan rakyat.
Siapa sejatinya yang menjadi ancaman bagi masa depan bangsa dan negara Indonesia ini? ISIS kah?
afg/dbs/voa-islam.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!