Sabtu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 24 Mei 2014 23:44 wib
12.502 views
Kepolisian Harus Usut Tuntas Premanisme Terhadap Masjid Nurul Ikhlas Cihampelas
BANDUNG (voa-islam.com) – Aksi premanisme oleh PT KAI terhadap Masjid Nurul Ikhlas Cihampelas, yang dilakukan beberapa waktu lalu, sangat disesalkan oleh Hari Nugraha selaku Ketua DKM Nurul Ikhlas Cihampelas. Padahal PT KAI itu adalah BUMN, Badan Usaha Milik Negara yang punya Satpol PP, Tentara, Polisi.
“Tetapi kenapa masih menggunakan preman? (untuk mengeksekusi masjid – red), kalau menggunakan preman, kenapa harus punya kuasa hukum? Kalau menggunakan preman, kalau begitu sudah aja berhadapan dengan kami” ungkapnya dihadapan pihak kepolisian saat aksi unjuk rasa menuntut pembukaan police line pada Jum’at (23/05/2014).
Hari mengatakan bahwa tanah yang diwakafkan untuk Masjid Nurul Ikhlas ini merupakan tanah warisan dari salah seorang pejuang kemerdekaan. Untuk itu, ia berharap Masjid Nurul Ikhlas ini harus tetap berdiri apapun yang terjadi.
“Persoalan hukum itu biarkan aja terus berjalan, namun kegiatan keislaman di masjid Nurul Ikhlas ini tidak boleh terhalang” jelasnya.
Seorang ibu-ibu yang menyebut dirinya sebagai pembina jamaah Masjid Nurul Ikhlas Cihampelas, mempertanyakan tindakan premanisme berupa pengrusakan masjid beserta fasilitasnya ini kepada pihak kepolisian.
“Silahkan ibu lapor, ada bukti, ada saksi, nanti kita proses, begitu proses hukumnya” ujar Wakapolres AKBP Awaludin S.Ik, M.Si ketika menemui massa aksi unjuk rasa.
Soal tuntutan jamaah agar police line di Masjid Nurul Ikhlas Cihampelas segera dibuka agar kegiatan keislaman terus berjalan, pihak kepolisian meminta kepada jamaah untuk bersabar, menunggu persoalan ini mencapai titik temu.
“Senin besok (26/05/2014), kita panggil PT KAI, untuk bertemu dan nanti silahkan warga dan jamaah menyampaikan keinginannya soal Masjid Nurul Ikhlas Cihampelas ini” jelasnya.
Dalam pantauan tim voa-islam di lapangan, tidak tampak satu orang pun perwakilan dari PT KAI untuk menemui jamaah yang melakukan aksi unjuk rasa menuntuk dibukanya police line di areal Masjid Nurul Ikhlas Cihampelas.
Akibat tindakan pengrusakan oleh segerombolan pria bertato yang diduga preman itu, menurut beberapa saksi dari warga dan jamaah, kondisi Masjid Nurul Ikhlas Cihampelas rusak parah. Beberapa barang milik warga juga masih disimpan di areal masjid Nurul Ikhlas Cihampelas, dan rencananya akan diambil oleh para pemiliknya [PurWD/Adi/voa-islam.com]
Tulisan Terkait:
1. Preman Bertato Rusak Masjid Nurul Ikhlas Cihampelas Hingga Tak Bisa Digunakan
2. Police Line Belum Dibuka, Kegiatan Ibadah Masjid Nurul Ikhlas Cihampelas Berhenti Total
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!