Kamis, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 22 Mei 2014 13:58 wib
41.192 views
Kasus Kiai Nuril Ceramah di Gereja Bethany Blora: Pentingnya Ulama Sadarkan Umat akan Virus SEPILIS
BLORA, JAWA TENGAH (voa-islam.com) - Sarasehan Kebangsaan yang di gelar di Gereja Bethany, Jumat (16/5/2014) dengan menghadirkan Kiai Liberal Nuril Arifin asal Semarang itu, ternyata menyisakan banyak tanda tanya dari berbagai kalangan, terlebih para aktivis dan masyarakat di daerah santri. Maklum meskipun Blora merupakan daerah yang banyak wilayah hutan akan tetapi berhimpitan dengan daerah basis santri, seperti Rembang dan Lasem. [Baca: Kristenisasi, Bethany Blora Hadirkan Gus Nuril Ke Gereja?]
Seorang Tokoh berkharismatik di Blora, Ustadz Fatkhurohim, ketika kami hubungi tentang fenomena yang sedang di bahas masyarakat blora khususnya bersangkutan Kyai yang Ceramah di dalam gereja, beliau berkata “Saya Kira wajar bila ada sebagian Umat Islam yang bertanya tanya apa maksud sebenarnya dari kegiatan tersebut.”
Pernyataan Ustadz yang juga Alumni Mahad Al-Mukmin Sukoharjo ini memberikan arti bahwa kegiatan yang di rancang Pihak Gereja Bethany tentu tidak lepas dari gerakan Kristenisasi. Bukan sebuah Kewajaran dan sangat tidak layak bila seorang Kyai yang di pandang faham akan hukum islam, justru keluar masuk gereja.
(Peserta Sarasehan Kebangsaan di Gereja Bethany - Blora, dari kalangan uamt musim)
(Muslimah Berjilbab yang hadir di Sarasehan Kebangsaan di Gereja Bethany - Blora angkat tangan mirip kegiatan ibadah kristiani)
Tentu hal tersebut menyisakan banyak tanya di kalangan umat. Ada apa dengan kyai yang satu ini? Mungkinkah ada pesan sponsor yang di sembunyikan? Meskipun acara tersebut di atas namakan sarasehan kebangsaan.
Tidak berhenti hanya sampai di situ, Ustadz yang berprofesi sebagai Dokter ini menerangkan solusi atas peristiwa yang ada, agar umat Islam khususnya di wilayah Blora ini terbebas dari jeratan iblis dan paham sesat yang kini banyak diadopsi dari pemikiran kafir barat.
“Dan tidak kalah pentingnya adalah peran para ulama yang secara terus menerus menyadarkan umat tentang penyakit SEPILIS (Sekuler, Pluralisme, Liberalis),” tegas Ustadz yang mengetuai Yayasan Islam Al Ausaht Blora itu.
Ketika di Tanya Fenomena Kyai yang Ceramah di Gereja, dengan indah beliau mengatakan “Yang saya pahami seorang kyai atau ustadz boleh saja ceramah di gereja akan tetapi dengan satu misi menerangkan ajaran islam yang benar kepada orang Nasrani agar mereka paham, tidak lebih dari itu,” ulasnya.
Artinya seorang pendakwah sangat dibebaskan untuk berceramah di manapun ia berada, akan tetapi untuk menerangkan hukum islam dan menjelaskan ketauhidan agar umat jauh dari kemusrikan dan kekafiran. Bukan malah mengawinkan kekufuran dengan paham liberalisme atas nama kebangsaan, tentu sikap seperti ini jelas salah dan menyesatkan. [PurWD/Protonema/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!