Senin, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 12 Mei 2014 10:13 wib
20.602 views
SBY Bermaksud Mempreteli Mega dan Jokowi
JAKARTA (voa-islam.com) - Ambisi SBY ingin membentuk ‘poros baru’ dengan menggadang-gadang pasangan calon presiden dan wakil presiden, yaitu Jenderal Pramono Eddie Wibowo dengan Gita Wirjawan. Tujuannya menghadang Jokowi dan Prabowo. Memang dengan perolehan Partai Demokrat sebesar 10 persen, masih layak membentuk ‘poros baru’.
Langkah yang ditempuh SBY itu, memang berliku dan nampak tidak mudah, menuju sebuah bentuk ‘poros baru’ yang akan mengusung Jenderal Pramono Eddie dan Gita Wirjawan.
Sebuah sumber yang mengetahui rencana SBY itu, mengisahkan tentang peristiwa yang sangat mengejutkan penetapan Ketua BPK, Hadi Purnomo menjadi tersangka oleh KPK sebagai sebuah teka-teki politik. Di mana Hadi Purnomo yang pensiun pagi harinya, kemudia sore hari, tanggal 21 April 2014, sudah menjadi tersangka. Ini tidak biasa.
Lebih lanjut, berdasarkan sumber itu, penetapan Hadi Purnomo sebagai tersangka, karena dia menjabat Dirjen Pajak di era Presiden Megawati. Kala itu, BCA (Bank Central Asia) dijual kepada konglomerat Cina yang menjadi ‘bos’ Djarum Group yaitu Michel Budi Hartono, yang menjadi shohib (kawan karib) Taufik Kiemas. “Jadi arahnya untuk menggoyang BCA yang menurut informasi itu, menjadi salah satu ‘cukong – bandar’ dari Jokowi".
Dibagian lain, penyelesaian kasus BCA, ini juga akan mengamankan posisi Boediono dan Sri Mulyani. Hal ini lantaran pengusutan kasus BCA tidak akan berhenti soal pajak belaka, tetapi jelas akan diungkit terkait proses penjualan bank terbesar itu kepada ‘DJARUM GROUP’ dengan harga yang sangat fantastis murahnya, Rp 5 triliun oleh Mega.
Padahal, BCA memiliki asset senilai Rp 60 triliun, dan BCA mendapatkan dana talangan alias bailout dari pemerintah, saat krisis ekonomi di tahun l998, yang jumlah hampir Rp 30 triliun.
“Jadi SBY akan memanfaatkan masa akhir jabatannya untuk mengangkat kasus masa lalu Mega”, tegas sumber itu. Dan, bukan rahasia lagi, menurut sumber itu, SBY menempatkan orangnya di KPK, terbukti keluarganya disebut terkait dengan kasus bank Century, tapi hingga kini tak mendapatkan panggilan dari KPK.
SBY akan mempreteli Mega, kaitannya dengan kasus penjualan BCA, di kala saat dia menjabat presiden. Tujuannya, SBY akan tetap menjadi ‘penentu’ dalam koalisi nanti, dan berhasil membentuk poros baru. (jj/dbs/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!