Selasa, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 29 April 2014 21:28 wib
18.885 views
Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie : Silahkan Luhut Mendampingi Jokowi
JAKARTA (voa-islam.com) Mula-mula informasi yang sangat terbatas dari wartawan senior koran terkemuka Singapura, yang menceritakan bahwa Jokowi sudah menemui Jenderal Luhut Binsar Panjaitan, dan menawarkan Luhut Panjaitan menjadi calon wakil presiden (cawapres) Jokowi, dan gayung bersambut.
Di mana menurut wartawan Singapura itu, Luhut Panjaitan menerima tawaran Jokowi sebagai cawapres. Jadi, semakin pasti yang akan mendampingi Jokowi itu, tak lain, Jenderal Luhut Binsar Panjaitan. Informasi yang mula-mula terbatas itu, sekarang semakin terang-benderang. Koalisi antara Islam 'abangan' dengan 'Kristen', ini persis seperti awal Orde Baru.
"Anda nanti akan melihat peristiwa politik yang sangat suprise", tutur wartawan Singapura itu. Maksudnya, wartawan Singapura yang sudah menemui Luhut itu, pertemuan antara Jokowi dengan Luhut, menghasilkan kesepakatan, di mana Jokowi telah memilih Luhut sebagai cawapresnya, dan ini akan menjadi sebuah 'suprise' (kejutan) politik bagi bangsa Indonesia, tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, sudah mengisyaratkan persetujuannya, jika Luhut Panjaitan ingin maju sebagai cawapres Jokowi. Dalam pernyataannya, Aburizal Bakrie mengatakan, Partai Golkar tidak mempersoalkan jika Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Luhut Pandjaitan maju sebagai calon wakil presiden (Cawapres) untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) mengatakan, dalam AD ART Partai Golkar tidak mempersoalkan jika kadernya maju sebagai cawapres di Pilpres nanti. "Boleh saja (maju cawapres), dalam ADART partai boleh," kata Ical, di kediamannya, Menteng, Jakarta, Senin (28/4/2014) malam.
Namun, kata Ical, elit partainya yang hendak maju sebagai Cawapres harus mengundurkan diri dari jabatan struktural partai berlambang pohon beringin itu. "Harus mengundurkan diri dari jabatan struktural partai," tegas Ical.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Luhut Pandjaitan juga tertarik untuk menjadi calon wakil presiden dari Jokowi. Luhut yang juga mantan Danko Diklat TNI Angkatan Darat ini mengaku siap-siap saja kalau dirinya dipilih mendampingi Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau persiapan sih siap aja, kapan saja. Tapi saya mungkin tidak terlalu seksi untuk menjadi bagian dari yang dilamar PDIP," ujar Luhut saat jumpa pers di Wisma Bakrie, Jakarta, Senin (28/4/2014)..
Menurut Luhut, PDI Perjuangan memiliki kriteria sendiri memilih calon pendamping Jokowi. Namun, bila benar dirinya dilirik, Luhut menyerahkan semuanya kepada Golkar.
Luhut mengakui sering berkomunikasi dengan PDIP. Apalagi dia mengaku berteman baik dengan Jokowi saat menjadi Wali Kota Solo. Namun, Luhut mengaku tidak ada komunikasi untuk persoalan cawapres.
"Saya tidak pernah bicara soal calon wakil presiden kepada PDIP. Saya bicara masalah-masalah lain. Biar partai saya saja Golkar yang melakukan komunikasi politik pada waktunya nanti kalau memang harus ada begitu," jelas Purnawirawan berpangkat Letjen ini.
Inilah sebuah perubahan besar, di mana Indonesia yang berpenduduk 240 juta, dan mayoritas penduduk beragama Islam, wakil presidennya beragama Kristen. Ini belum pernah terjadi sepanjang sejarah Indonesia, sejak merdeka. Ini barangkali pertamakalinya. (jj/dbs/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!