Cermati Rotasi Pati TNI, Jangan Jadi Pelanduk Terinjak Gajah

JAKARTA (voa Islam) - Dari deretan rotasi yang dilakukan Panglima TNI terhadap jajaran Perwira Tingginya, ada yang mesti dicermati masyarakat terutama kaum muslimin dari pergeserannya. Yakni jabatan Pangdam V Jaya, Kapuspen TNI, Kabinda (Kepala BIN Daerah), Panglima Divisi Kostrad dan Danrem Padang.

Rinciannya sebagai berikut:

1. Mayjen Iskandar Sitompul yang kemarin menjabat Kapuspen TNI diganti oleh Mayjen TNI Mochammad Fuad Basya yang semula Pa Sahli Tk. III Bid Hubint Panglima TNI.

2. Panglima Daerah Militer V Jakarta Raya (Pangdam V Jaya) yang semula dijabat Mayjen E Hudawi Lubis diganti oleh Mayjen TNI Mulyono dari Asops Kasad.

3. Brigjen TNI Yoedhi Swastono selaku Kabinda DKI Jakarta digantikan Brigjen TNI M Thamrin Marzuki yang semula menjabat Kabinda Sulawesi Tengah, dimana terletak Poso, sebuah daerah yang eksotik tapi penuh gejolak.

4. Sedangkan Kabinda Sulteng kemudian dijabat Brigjen TNI Agus Nedi Zaini S. Sos yang semula menjabat Kabinda NTT.

5. Panglima Divisi Infantri I Kostrad yang baru dijabat oleh Brigjren TNI fransen G Siahaan menggantikan Mayjen Daniel Ambat.

6. Kabinda Kal-sel yang baru dijabat Brigjen TNI Okta Hendarji S.IP dari Karoum Settama BIN mengganti Brigjen TNI Ignatius Anjar Pramono S. Sos.

7. Kabinda NTT dijabat oleh Kolonel Inf. Edison Napitupulu yang semula bertugas di Irter Itjenad.

8. Danrem 032/Wbr Padang Kodam I Bukit Barisan kini dipegang Kolonel Czi Widagdo H Sukoco dari Paban Sahli Bid Alutsista Pok Sali Bid Ilpengtek dan LH Sahli Kasad.

Dalam waktu jelang hari pencoblosan Pileg 2014 yang tinggal 7 hari terjadi perubahan ditubuh TNI dalam jajaran Perwira Tingginya, tentu amat menarik untuk ditelaah dampaknya bagi masyarakat Indonesia.

Dan nanti jika komposisi bakal calon Presiden semakin kelihatan pasca Pileg karena masing-masing partai juga semakin jelas porsi kemenangan dan kekalahannya. Maka bulan-bulan sejak Pileg menuju Pilpres (dan mungkin setelahnya) menjadi bulan-bulan 'panas' sebagai indikasi adu kekuatan antar Gajah-gajah politik.

Ummat Islam sebagai bahagian mayoritas bangsa ini dipersilahkan memilih: mampu menentukan nasib sendiri atau nasibnya ditentukan orang lain. Karena Alloh Azza awa Jalla tidak akan merubah nasib suatu kaum melainkan kaum itu sendiri yang mestinya mengambil inisiatif dan peran perubahan. (Abu Fatih/voa Islam)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

• Jelang Peralihan Kepemimpinan Nasional, Rotasi Jabatan 60 Pati TNI
• Amin Rais : Indonesia Menjadi Target Yahudi dan Nasrani
• Klarifikasi KH.Muhyidin Junaidi, Menolak Menyerukan Memilih Non-Muslim
• GARDA KEADILAN : 93 Persen Rakyat DKI Emoh Ahok
• Apakah Liputan Islam Mau Bilang Ulama Sunni Hoax & Takfiri?
• Sejak Lahir Jokowi Suka Berkhianat Terhadap Rakyat
• Prof. DR. Mohammad Baharun: Syi'ah Membenci Nama Abu Bakar, Umar, Aisyah
• Bayan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir Tentang Demokrasi