Rabu, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 12 Februari 2014 08:10 wib
7.840 views
Dewan Dakwah Kirim 50 Da'i ke Kepri
KEPRI (voa-islam.com) - Kepulauan Riau (Kepri) yang terdiri 2400-an pulau besar dan kecil, yang 30% di antaranya belum bernama dan berpenghuni, adalah salah satu provinsi yang sangat membutuhkan sentuhan dakwah. Maka, bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (provinsi dan kabupaten) setempat, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) mempersiapkan dan menempatkan 50 da’i muda di Kepri.
‘’Para da’i akan ditempatkan di beberapa pulau di Kepri yang sebagian berada di dekat garis perbatasan dengan Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Kamboja,’’ kata Ustadz Misbahul Anam, pengurus Bidang Dakwah DDII.
Anam menuturkan, sebagian besar dari para da’i tersebut adalah putra daerah. ‘’Sebanyak 30 da’i berasal dari Kepri sendiri, sedangkan 20 da’i berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Muhammad Natsir (STID Natsir) Jakarta, Perguruan Persatuan Islam (Persis) Bandung, dan Pesantren Darul Falah Bogor,’’ katanya.
Kafilah duapuluh da’i dari Pulau Jawa bertolak menuju Kepri pada Kamis (6/2) dengan menumpang Kapal Pelni dari Pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta. Selanjutnya mereka akan bergabung dengan kafilah da’i setempat guna mengikuti pembekalan intensif selama 10 hari, sebelum diterjunkan ke tempat tugas masing-masing.
‘’Insya Allah penempatan para da’i di Kepri diresmikan pada 16 Februari 2014 oleh Gubernur Kepri Muhammad Sani,’’ kata Misbahul Anam.
Sehari sebelum ke Kepri, para dai mendapat pembekalan dari DDII dan LAZIS Dewan Dakwah di Gedung Menara Dakwah di Jalan Kramat Raya 45 Jakarta.
‘’Salah satu indikator keberhasilan dakwah adalah da’i mendapatkan istri di tempat tugasnya,’’ ujar Wakil Ketua Umum DDII, KH Wahid Alwy, kepada para peserta pembekalan.
Contohnya Ustadz Uray Adikusuma (26), da’i Dewan Da’wah yang sudah hampir setahun bertugas di Desa Pengikik, Kec Tambelan, Kab Bintan, Kepri. Alumnus STID Natsir itu akhirnya menerima tantangan seorang bidan setempat untuk menjadi pemimpin keluarganya. Bidan mualaf itu janda beranak dua.
Kini, dengan pendekatan kebidanan, istri Ustadz Uray membantu suaminya berdakwah di pulau yang belum ada sinyal ponsel tersebut.
Direktur Eksekutif LAZIS DDII H Ade Salamun menambahkan, pihaknya menunjang kegiatan para da’i dengan program-program sosial-kemanusiaan seperti Da’i Datang Desaku Terang dan Da’i Datang Desaku Rindang.
Da’i Datang Desaku Terang adalah program bantuan sarana penerangan berbasis teknologi yang praktis, murah, hemat, aman, dan ramah. Sarana ini menggunakan bola lampu LED (Light Emitting Diode) dan sumberdaya accu yang bisa di-charge.
‘’Bantuan penerangan diberikan kepada rumah keluarga jamaah, pondok da’i, rumah ibadah, rumah guru, dan jalan umum di tempat tugas para da’i,’’ jelas Ade.
Sedang melalui program Da’i Datang Desaku Rindang, para da’i mengajak masyarakat untuk menghijaukan lingkungan dengan tanaman produktif, baik tanaman keras maupun sayur-sayuran dan apotek hidup.
‘’Kami juga mendukung pengembangan ekonomi jamaah binaan da’i dengan usaha kecil berbasis sumberdaya lokal. Misalnya kerupuk tengiri di Pulau Terong Provinsi Riau,’’ imbuh Ade Salamun.
Ketua Umum DDII, KH Syuhada Bahri, mengajak masyarakat untuk turut menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan mendukung program dakwah DDII. Partisipasi silakan menghubungi 021-31901233 atau SMS 0858-8282-4343. (nurbowo)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!