Kamis, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 22 Agutus 2013 11:54 wib
12.855 views
Densus 88 Kembali Tangkap Warga Muhammadiyah di Bekasi
JAKARTA (voa-islam.com) – Beberapa waktu lalu, Densus 88 menangkap dua warga Muhammadiyah, Sapari dan Mugi Hartanto yang juga pengurus Pimpinan Muhammadiyah Cabang (PCM) Pagerwojo Tulungagung Jawa Timur, hari Senin (22/7/2013) silam.
Sebagaimana diberitakan www.voa-islam.com sebelumnya, Sapari dan Mugi Hartanto ditangkap Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di sebuah warung kopi di Jalan Pahlawan, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Selain menangkap Sapari dan Mugi Hartanto, saat itu Densus 88 juga membunuh dua pemuda asal Lamongan Jatim dan Klaten Jawa Tengah. Mereka adalah Muhammad Hidayat alias Dayat alias Kim, dan Eko Suryanto yang oleh polisi disebut Rizal.
...Pasca tangkap dua warga dan pengurus Muhammadiyah Tulungagung dan membebaskan mereka karena gagal membuktikan keterlibatan dalam kegiatan terorisme, kini Densus 88 kembali menangkap aktivis Muhammadiyah...
Namun, karena polisi gagal membuktikan keterlibatan Sapari dan Mugi Hartanto dalam kegiatan terorisme, akhirnya kedua warga Muhammadiyah Tulungagung tersebut dilepaskan pada hari Minggu (28/7/2013) atau enam hari setelah ditangkap.
Setelah terjadi kasus salah tangkap terhadap dua warga Muhammadiyah sekaligus pengurus PCM Pagerwojo Tulungagung, kini Densus 88 kembali menangkap warga persyarikatan Muhammadiyah di Bekasi, Jawa Barat.
Hal ini sebagaimana disampaikan pengurus Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Mustofa B Nahrawardaya kepada voa-islam.com pada Kamis (22/8/2013) pagi.
“Pasca tangkap dua warga dan pengurus Muhammadiyah Tulungagung dan membebaskan mereka karena gagal membuktikan keterlibatan dalam kegiatan terorisme, kini Densus 88 kembali menangkap aktivis Muhammadiyah,” ujarnya.
...Seorang aktivis dan warga Muhammadiyah di Bekasi...
Mustofa menjelaskan bahwa sejumah orang yang ditangkap “pasukan burung hantu” di Bekasi pada Selasa (20/8/2013) kemarin malam sekitar pukul 18.45 WIB adalah warga Muhammadiyah.
Keduanya, lanjut Mustofa, menurut penuturan keluarga maupun warga sekitar, aktif dalam kegiatan persyarikatan Muhammadiyah yang dipimpin oleh Prof Din Syamsuddin tersebut.
“Seorang aktivis dan warga Muhammadiyah di Bekasi,” tegasnya.
Hingga saat ini, keluarga korban yang ditangkap Densus 88 sedang menemui pengurus PP Muhammadiyah. Pihak keluarga maupun PP Muhammadiyah masih menunggu dan mendalami kejadian yang sebenarnya.
Menurut Mustofa, bukan tidak mungkin PP Muhammadiyah akan mengambil langkah serupa seperti yang pernah dialami Sapari dan Mugi Hartanto di Tulungagung, yang menjadi korban salah tangkap Densus 88. [Khalid Khalifah]
BERITA TERKAIT :
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!