Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |
JAKARTA (voa-islam.com) - Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya menyayangkan sikap aparat kepolisian yang begitu sibuk membangun opini dengan sangkaan atau analisis di hadapan publik terkait ledakan di Vihara Ekayana di Jalan Mangga I/9, RT 8/8, Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Ahad (4/8/2013).
Bahkan BNPT seolah sengaja memfollow up kasus tersebut dengan analisa keterkaitan antara jaringan terorisme. “menurut saya itu berlebihan dan mendramatisir,” ujar Harits kepada voa-islam.com, Senin (6/8/2013).
Harits menilai, dilihat dari dampaknya bisa jadi ledakan di Vihara tersebut berasal dari petasan yang dicampur material lain.
“Kalau dilihat impact dari bom tersebut juga menunjukkan low eksplosif, bisa jadi cuma petasan yang dicampur dengan material lain agar terkesan ia bom rakitan yang benar-benar bom. Dan banyak orang bisa bikin bom seperti itu. Kalau pelaku,berangkat dari meterial bomnya bisa saja orang iseng atau orang sakit hati,” jelasnya.
Soal pelaku, menurut harits tak menutup kemungkinan jika dilakukan oleh aparat intelijen sendiri, dengan tujuan-tujuan tertentu.
“Dan bisa juga kerjaan intelijen gelap untuk membuat "keruh" dengan target tertentu dibalik itu. Dan kalau dari sisi tempat maka orang akan berpikir linear bahwa ini kerjanya "teroris" yang tidak terima dengan kasus pembantaian muslim Rohingnya. Jadi menurut saya, kasus ini di moment yang relevan ketika AS mengeluarkan early warning tentang kemungkinan serangan teroris (jaringan Al-Qaidah),” bebernya.
Ia menambahkan peletakan bom di tempat yang "sensitif" menyangkut isu kerukunan umat beragama dan toleransi. Maka dangan menjadikan Vihara tempat aksi akan memberikan stimulasi mudah untuk justifikasi siapa pelakunya dan memudahkan orang mengkait-kaitkan antara Vihara (Buddha) dengan kasus pembantaian Muslim di Myanmar oleh orang-orang Buddha.
“Jadi ini aksi kecil, tapi cukup bisa didramatisir untuk mengalihkan beberapa isu lain misalkan tentang "fatal atraction" dari Densus 88 yang salah tangkap 2 orang (Mugi dan Safari) di Tulungagung dan extra judicial killing terhadap 2 orang lainnya (Rizal alias eko-Klaten dan Dayat-Paciran Lamongan),” ungkapnya.
Di sisi lain, kasus ledakan di Vihara Ekayana diduga akan dimanfaatkan oleh BNPT dan Densus 88 agar mendapat legitimasi tindakan hukum jalanan.
“Dan dugaan saya, dari kasus bom "mainan" ini, aparat kontra terorisme (BNPT dan Densus) mau melakukan perburuan dan mendapat legitimasi tindakan-tindakan "hukum jalanan" berikutnya kepada orang-orang yang disangka dan diduga terkait dengan terorisme. Jadi, masyarakat harus bisa bedakan mana fakta dan mana berita/opini rekayasa dan juga fakta kejadian yang jadi produk rekayasa orang-orang opuntunir,” tandasnya. [Ahmed Widad]
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |