Kamis, 4 Jumadil Awwal 1446 H / 25 Juli 2013 12:48 wib
13.717 views
Ada Bom Standar Militer Saat Densus di Tulungagung, Operasi Intelejen?
JAKARTA (voa-islam.com) – Saat penyergapan dan penembakan di Jalan Pahlawan, Kota Tulungagung, Jawa Timur oleh Densus 88 terhadap empat aktivis Islam terduga dan dikaitkan dengan jaringan teroris, Mabes Polri juga mengamankan tas ransel berisi bom.
Setelah diidentifikasi, Mabes Polri menyatakan bahwa bom yang disita dari tas ransel milik aktivis Islam yang disergap di Tulungagung, Jatim, pada Senin (22/7/2013) hingga mengakibatkan dua orang meninggal dunia merupakan bom berstandar militer.
Penemuan tersebut begitu mengundang tanda tanya jika melihat aktivitas sejumlah aksi “terorisme” di Indonesia selama ini. Pasalnya, setelah Bom Bali I 12 Oktober 2002, beberapa peristiwa peledakan bom selalu dikatakan kepolisian berdaya ledak rendah.
...Ini bom standar militer, bukan bom rakitan...
Setelah Bom Bali I terjadi, ada bahan peledak jenis Composition 4 atau C-4 dan RDX bahkan ada yang menyebut mikro nuklir yang ditemukan oleh kepolisian dan beberapa investigator lainnya.
C-4 dan RDX adalah bahan peledak yang hanya dimiliki oleh beberapa negara maju saja seperti Rusia, China, Amerika, Jerman, dan keberadaannya dijaga sangat ketat.
Dan saat dipersidangan, mulai terungkap adanya operasi intelejen dalam peristiwa Bom Bali I. Apakah peristiwa penembakan brutal Densus 88 di Tulungagung juga ada operasi intelejen?
...Itu salah satu kemungkinan dari banyak kemungkinan lain...
Seorang sumber ahli bom di tim kontrateror Mabes Polri menerangkan, bom tersebut memiliki tipe grenade machine made in Belgia. “Ini bom standar militer, bukan bom rakitan,” kata sumber itu pada Rabu (24/7/2013) di Jakarta seperti diberitakan solopos.
Hingga saat ini, lanjut sumber tersebut, pihaknya masih menyelidiki dari mana keberadan bom yang berjenis daya ledak tinggi (high explosive) itu berasal dan didapatkan, sehingga bisa sampai ke tangan para terduga.
Sementara itu, sumber kepolisian lainnya menduga, kemungkinan para terduga memasok bahan kimia tersebut dari pasar senjata gelap diluar negeri atau dari aparat didalam negeri. ”Itu salah satu kemungkinan dari banyak kemungkinan lain,” kata sumber kepolisian itu. [Khal-fah/dbs]
BERITA TERKAIT:
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!