Ahad, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 21 Juli 2013 15:00 wib
17.931 views
FPI: Kami tidak Sweeping Hanya Buka Bersama Warga lalu Dihadang Preman
TEMANGGUNG (voa-islam.com) - Dewan Pimpinan Wilayah Front Pembela Islam Kabupaten Temanggung, menolak tuduhan melakukan aksi sweeping berujung bentrok di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pada Kamis (18/7/2013).
"Kami tidak pernah berniat melakukan sweeping di Kendal, waktu itu kami hanya melakukan pawai simpatik saja. Sebab kami telah sepakat, yang berhak melakukan sweeping dan penertiban hanya aparat kepolisian," kata Ketua DPW FPI Temanggung, Burhanuddin, di Yogyakarta, Minggu.
Bentrok pada Kamis (18/7/2013), sejumlah anggota FPI luka-luka, satu unit mobil bernomor registrasi AB 7105 SA milik FPI dibakar, serta beberapa mobil lainnya rusak terkena lemparan batu.
Kami tidak pernah berniat melakukan sweeping di Kendal, waktu itu kami hanya melakukan pawai simpatik saja.
Ia mengatakan sebelumnya pihaknya telah berkoordinasi dengan Polsek Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, yang selanjutnya pihak kepolisian menekankan pihak FPI untuk memimalisasi massa pawai.
"Karena hanya pawai sehingga kami hanya membawa massa yang terdiri dari anak-anak dan orang tua saja. Polisi juga sebelumnya telah menginstruksikan kami untuk meminimalisasi massa," katanya.
Menurut dia, pawai simpatik tersebut hanya mengajak kepada masyarakat untuk lebih menghormati bulan puasa tanpa memiliki niatan untuk melakukan aksi kekerasan.
Pada hari Kamis sebelum aksi bentrok terjadi kami hanya akan mengadakan buka puasa bersama masyarakat. Namun preman menghadang kami dan akhirnya terjadi bentrok.
Selain itu, kata dia, alasan pemilihan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal sebagai tujuan pelaksanaan pawai disebabkan wilayah tersebut hingga saat ini masih marak dengan sebagai pusat judi toto gelap di daerah Kendal.
"Kami melakukan pawai juga tentu ada tujuannya. Tujuan itu berdasarkan keluhan masyarakat bahwa di daerah itu marak judi togel dan lokalisasi yang disamarkan tempat karaoke,"katanya.
Sementara itu, terkait insiden yang terjadi, ia menegaskan kembali bahwa kejadian itu bukan dipicu karena penolakan warga terhadap aksi sweeping. Melainkan ketidaknyamanan sekelompok preman dengan kehadiran FPI.
"Pada hari Kamis sebelum aksi bentrok terjadi kami hanya akan mengadakan buka puasa bersama masyarakat. Namun preman menghadang kami dan akhirnya terjadi bentrok. Kalau kami dari awal tahu dan berniat siap bentrok tentu jumlah massa sudah kami siapkan," katanya. [Widad/ant]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!