Selasa, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 25 Juni 2013 14:40 wib
11.467 views
Meski Diteror Preman, Warga Kentingan Baru Solo Akan Tetap Bertahan
SOLO (voa-islam.com) – Meskipun rumah mereka rusak parah dan hancur serta rata dengan tanah, warga kampung Kentingan Baru, Jebres, Solo, Jawa Tengah menyatakan akan tetap bertahan di komplek pemukiman warga yang berada tepat di depan Rusunawa Jurug Solo.
Pasalnya, warga kampung Kentingan Baru sudah menetap sejak era mantan Walikota Solo, Slamet Suryanto masih menjabat. Sudah sekitar 13 tahun lebih warga perkampungan yang terdiri dari 8 blok, dan dihuni 86 Kepala Keluarga (KK) tersebut menetap di lahan yang berada di sebelah timur kampus UNS Solo tersebut.
Sesepuh kampung Kentingan Baru, Pak Ande (74 tahun) mengatakan jika awal mula terbentuknya perkampungan itu karena Slamet Suryanto ingin merelokasi rumah tidak layak huni (RTLH) di sekitar lahan tersebut untuk dibuatkan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa).
...Waktu itu Slamet Suryanto yang masih menjabat Walikota (Solo -red), sudah memberikan izin dan mengusulkan kepada kami untuk tetap menetap di lahan itu. Dia (Slamet Suryanto -red) sudah berjanji untuk memberikan Rusunawa...
“Anehnya, saat Rusunawa sudah di dirikan di era Jokowi, yakni Rusunawa Jurug, warga kampung Kentingan Baru malah tidak mendapat tempat. Terlebih, lahan Rusunawa malah dijual kepada perseorangan,” katanya kepada voa-islam.com pada Minggu (23/6/2013).
Ande mengungkapkan jika lahan di kampung Kentingan Baru sebelum era Slamet Suryanto juga sudah dinotariskan oleh beberapa pihak yang berkepentingan. Pihaknya juga pernah menghadap mantan Walikota Slamet Suryanto untuk meminta kejelasan terkait status warga yang menetap di tempat tersebut.
“Waktu itu Slamet Suryanto yang masih menjabat Walikota (Solo -red), sudah memberikan izin dan mengusulkan kepada kami untuk tetap menetap di lahan itu. Dia (Slamet Suryanto -red) sudah berjanji untuk memberikan Rusunawa,” terangnya.
...Kami akan tetap tinggal disini. Karena kami sudah lama berada di sini dan selama ini tidak ada apa-apa. Selain mempertahankan rumah, warga disini juga mempertahankan masjid yang sebelumnya sudah pernah mau di robohkan...
Disinggung terkait yang terjadi Sabtu (22/6/2013) siang, Ande mengatakan pihaknya sangat mengecam tindakan anarkis tersebut. Karena, sengketa lahan tersebut hingga saat ini baru sampai pada tingkat Kasasi. Dan pada sidang sebelumnya, warga kampung Kentingan Baru selalu menang.
“Kami berharap lahan itu bisa dikembalikan kepada negara sebagai pihak yang berwenang. Dan warga bisa dibuatkan sertifikat agar bisa diberi status kependudukan yang jelas,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu warga lainnya, Ja’far menegaskan jika para warga kampung Kentingan Baru akan tetap bertahan di perkampungan yang sudah mereka tempati cukup lama tersebut. Meski sekarang ini rumah para warga mengalami rusak parah akibat , dirinya akan membangun kembali.
...Jika mereka datang lagi untuk membuat onar dan hendak menghancurkan rumah serta masjid yang ada di sini, warga sudah siap untuk menyambut dan memberantas para preman...
“Kami akan tetap tinggal disini. Karena kami sudah lama berada di sini dan selama ini tidak ada apa-apa. Selain mempertahankan rumah, warga disini juga mempertahankan masjid yang sebelumnya sudah pernah mau di robohkan,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, meskipun para preman pada hari Minggu (23/6/2013) pagi hingga sore masih meneror warga melalui SMS, para warga tidak akan gentar. Jika para preman datang kembali ke kampung mereka, warga siap “menyambut” dengan bambu runcing dan senjata tajam lainnya.
“Jika mereka datang lagi untuk membuat onar dan hendak menghancurkan rumah serta masjid yang ada di sini, warga sudah siap untuk menyambut dan,” tandasnya. [Khalid Khalifah]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!