Senin, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 13 Mei 2013 11:24 wib
17.318 views
Mantan LDII Resmikan Bekas Masjid LDII di Mojokerto untuk Umum
Mojokerto (voa-islam.com) – Bekas Masjid LDII di Mojokerto akhirnya diresmikan dan terbuka untuk umum oleh para mantan LDII yang tergabung dalam Forum Ruju' Ilal Haq (FRIH). Namun masjid tersebut hanya dijadikan musholla, mengingat di sekitar wilayah itu sudah ada masjid yang lebih besar.
Masjid LDII itu dinamakan Musholla Al Muhaajiriin, pengurusnya adalah mantan Ketua DPD LDII Mojokerto, Jawa Tengah, Drs. H. Sutoyo, 60 tahun. Musholla tersebut kini berfungsi sebagai tempat ibadah dan aktivitas keagamaan untuk umat Islam secara umum, pada Sabtu (11/05/2013).
H. Sutoyo adalah jemaat LDII yang telah hijrah dari LDII/ Islam Jamaah menuju Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Mantan Ketua DPD LDII Kabupaten Mojokerto ini, mengatakan ingin agar tempat ibadahnya yang sebelumnya berkegiatan sangat tertutup itu bisa dimanfaatkan oleh umat Islam secara umum.
"Bisa dimanfaatkan untuk shalat lima waktu secara rutin, diisi kajian Tauhid dan Sunnah, sehingga ummat makin merasakan manfaatnya," kata Sutoyo dalam acara peresmian Sabtu malam itu seperti disampaikan Ketua Forum Ruju' Ilal Haq (FRIH) Adam Amrullah kepada voa-islam.com, Ahad (12/05/2013).
Sebelum peresmian, dimulai dengan sholat Isya berjamaah. Terlihat ratusan jamaah dari umum memadati Mushollah Al Muhaajiriin di Mojokerto ini. Acara peresmian itu dibarengi dengan kajian ilmliah yang membahas tema tentang wasiat Rasulullaah kepada Muadz bin Jabbal. Turut hadir dalam kesempatan itu tokoh dari NU, Muhammadiyyah, Jamaah Tabligh, Ahlus Sunnah Waljamaah, dan Mantan LDII / Islam Jamaah, dari : Madiun, Solo, Jogja, Batu, Malang, Bandung, Jakarta, Bengkulu, Sidoardjo, Cirebon, Surabaya, Gresik, Banyumas, Sukoharjo, Tangerang, Ponorogo, Magelang, dan Semarang.
Mantan Ketua DPP LDII Bidang Pemuda, Seni dan Budaya, H. Adi Darma, 64 tahun, mengaku sangat apresiatif dengan hijrahnya Sutoyo dari pemahaman Islam Jamaah dia yang keliru.
Musholla berukuran 12,5 x 7,5 m2 di atas tanah seluas 303 m2. Peresmian mushollah dibuka oleh Kepala Desa Terusan, Suprapto. Ia berpesan agar musholla ini bisa dimanfaatkan dan diramaikan untuk umat Islam dengan sebaik-baiknya.
Kepala Desa yang mengaku sangat mengapresiasi hijrahnya tokoh LDII Mojokerto itu, berharap agar musholla tersebut bisa lebih banyak dimanfaatkan khususnya pada saat Ramadhan mendatang. Acara itu juga dihadiri dan direstui oleh warga RT 1 tempat Musholla itu berdiri, 30 ikhwan Ahlussunnah Mojokerto, dan 21 takmir mushollah dan masjid di Desa Terusan. [desastian]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!