Rabu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 8 Mei 2013 09:08 wib
9.289 views
Jangan Sampai Miss Wolrd Digempur, Goyang Dangdut Koplo Dinikmati
JAKARTA (voa-islam.com) – Sangat disayangkan, jika ajang Miss World digempur, tapi goyang dangdut koplo yang erotis dengan tampilan seronok dibiarkan. Demikian dikatakan Ketua World Muslimah Partcipant, Eka Shanty kepada voa-islam di Jakarta.
“Jangan pas Miss World saja yang menjadi perhatian, nanti ditertawakan orang, sedangkan goyang dangdut yang erotis tidak diprotes. Miss World tidak boleh buka-bukaan, tapi setiap hari pakaian hotpens di televise dan dipanggung-panggung hiburan dinikmati. Karena itu kita perlu konsistensi. Kalau tidak suka dengan tayangan yang mengumbar aurat jangan ditonton.”
Eka Shanty mendukung jika ada Gerakan Anti Hotpans atau Gerakan Menutup Aurat. Tapi biasanya gerakan-gerakan seperti itu kurang efektif. “Tapi yang jelas, tanpa hotpens kita bisa berkarya. Kadang-kadang yang hotpens diekspos media, yang berhijab tidak diekspos media. Boleh dibilang keberpihakaan media terhadap hijab kurang gencar.”
Tak kalah menarik, simbol agama seperti hijab yang diperlihatkan dalam sinetron-sinetron tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Sebagai contoh, kenapa wanita berhijab di sinetron, tapi dalam adegannya suka marah-marah pada suaminya. Atau lihat saja sinetron dengan judul Pesantren Rokenroll.
“Menurut saya, itu merendahkan atau menurunkan kemuliaan simbol-simbol agama, terutama hijab. Bahkan actor wanitanya hanya berhijab di sinetron, tapi kesehariannya tampil seksi. Hijab cuma tempelan saja. Padahal hijaber itu banyak, seharusnya artis yang berhijab di sinetron adalah muslimah yang sehari-harinya juga mengenakan hijab.”
Hendaknya jangan melakukan kebohongan public. Seorang anak kecil mengaku bingung, di TV berhijab, tapi di luat tanpa hijab. Ini namanya inskonsistensi. Sinetron kita seperti mengajarkan perilaku hipokrit kepada masyarakat.”
Eka Shanty mengaku, semakin lama bergaul dengan temen-temen di ormas Islam, ia menyadari banyak kesalahan yang dilakukan dalam berhijab tanpa diserta akhlan dan nilai-nilai Islami. Itu akibat keterbatasan ilmu yang dimiliki. Maka merapatlah pada ulama untuk memperdalam ilmu agama. Tentu untuk menjadi muslimah yang kaffah membutuhkan proses.
Ada 3 pilar yang dimiliki seorang muslimah, yakni: sebagai madrasatul ula, sebaik-bai perhiasan dunia, dan tiang negara. Karenanya, Indonesia tak perlu menjadi tuan rumah Miss World. [desastian]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!