Jum'at, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 3 Mei 2013 11:11 wib
16.208 views
Umat Buddha Indonesia Diam Soal Rohingya, Khawatir Picu Balas Dendam
JAKARTA (voa-islam.com) - Sekjen Komite Advokasi untuk Muslim Rohingya-Arakan (KAMRA), ustadz Bernard Abdul Jabbar meminta umat Buddha di Indonesia tidak tinggal diam atas pembantaian Muslim Rohingya yang dilakukan umat Buddha di Myanmar. Sebab sikap diam umat Buddha, justru bisa memancing amarah umat Islam.
“Kita tekan para Biksu Buddha di Indonesia, sebab walau bagaimanapun mereka punya ikatan agama. Pihak Walubi juga katanya telah berusaha menekan pengikut Buddha di Myanmar agar menghentikan provokasi, tapi ini menurut kami kelihatannya belum cukup. Sebab faktanya sampai saat ini, pembantaian terhadap Muslim Rohingya terus berlangsung,” terangnya kepada voa-islam.com, Kamis (2/5/2013).
Oleh sebab itu, ustadz Bernad mendesak agar Ormas yang memayungi umat Buddha di Indonesia harus melakukan upaya nyata yang efektif menekan umat Buddha Myanmar menghentikan kezaliman.
...Walubi dan umat Budha di Indonesia jangan hanya diam saja, sehingga nantinya dikhawatirkan bisa memancing amarah umat Islam...
“Untuk itu kita minta kepada ormas yang memayungi penganut agama Budha dan seluruh umat Budha di Indonesia turut bertanggung jawab dan harus melakukan upaya nyata yang efektif yang bisa dilakukan agar saudara-saudara mereka penganut Budha di Myanmar menghentikan kezaliman terhadap Muslim Rohingya,” jelasnya.
Hal ini dilakukan KAMRA semata-mata agar umat Buddha yang selama ini bisa hidup tentram, aman dan damai bersama mayoritas Muslim di Indonesia tidak bersikap acuh. Sebab jika umat Buddha di Indonesia diam, maka dikhawatirkan justru memancing amarah umat Islam.
“Hal ini terus kami desak, agar Walubi dan umat Buddha di Indonesia jangan hanya diam saja, sehingga nantinya dikhawatirkan bisa memancing amarah umat Islam seperti melakukan balas dendam atas pembantaian Muslim Rohingya yang dilakukan umat Buddha di Myanmar,” tegasnya. [Ahmed Widad]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!