Senin, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 8 April 2013 18:45 wib
12.592 views
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan Mendukung Miss Universe
JAKARTA (voa-islam.com) – Ajang pamer aurat “Miss World” rencananya akan digelar di Indonesia. Dijadwalkan, kontes tersebut akan berlangsung 28 September 2013 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, dikabarkan, menyatakan mendukung penuh event internasional tersebut.
Panitia acara, RCTI dan perwakilan Miss Indonesia pada Kamis (4/4) lalu mendatangi Gubernur Jawa Barat untuk membahas acara tersebut.
"Ini kan acara internasional dan puncak acara atau malam finalnya di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor. Karena di Jawa Barat tentu harus memberitahukan ke Pemprov Jabar," kata Ahmad Heryawan.
Dukungan dari Ahmad Heryawan untuk penyelenggaran Miss World diberikan karena ajang kontes wanita cantik sedunia ini berbeda dengan kontes kecantikan lainnya yang menampilkan sesi berpakaian menggunakan bikini oleh pesertanya.
"Ajang Miss World ini berbeda dengan ajang sejenis lainnya karena saat puncak acara tidak menggunakan bikini, Insya Allah lebih sopan," katanya.
MUI Tolak Miss Universe
Sementara itu, Ketua MUI Pusat Bidang Kerjasama dan Hubungan Internasional KH Muhyidin Junaedi dengan tegas menyatakan penolakannya atas penyelenggaraan kontes kecantikan Miss World 2013.
Menurut MUI, kontes Miss World merupakan ajang wanita mengumbar aurat, seperti yang sudah diselenggarakan di berbagai negara. Acara itu dianggap tidak sopan dan melanggar norma-norma agama.
"Evet Internasional itu sangat mencederai dan menodai umat Islam di Indonesia," tegas KH. Muhyidin.
Kontes Miss World, lanjut Muhyidin, sangat bertolak belakang dengan budaya Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan adab kesopanan.
Kontes Putri Dunia ini secara tak langsung mempropagandakan pola hedonisme dan materialisme. Hedonisme merupakan pandangan hidup yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi tujuan utama.
"Secara budaya event itu tak sesuai dan menampilkan budaya materialisme dan hedonisme warisan Yunani dan Romawi kuno. Promosi wisata tak harus mengorbankan jati diri, banyak hal yang bisa dilakukan selain itu. Sebagai negara muslim terbesar kita harus tunjukkan sikap kita ke masyarakat dunia. Gubernur harus tegas dengan sikapnya agar bumi Jawa Barat tak ternodai dengan perhelatan tersebut," ujarnya seperti dilansir Suara Islam Online, Jum'at (5/4/2013).
Muhyidin mengatakan, kontes Miss World 2013 tidak bisa diandalkan sebagai cara agar turis dari seantero dunia mau membanjiri Indonesia. "Lebih baik jika diadakan di luar negeri saja karena lebih banyak mempunyai infrastruktur yang bagus dibandingkan Indonesia," ujarnya.
Ia berharap pemerintah pusat dan Jawa Barat bersikap arif mengambil keputusan terkait penyelenggaraan Miss World 2013, agar tidak hanya memikirkan aspek sesaat. "Indonesia pun harus menolak mengirim perwakilannya ke sana (Miss World, Red).”
Muhyidin merasa aneh ada Bupati dan Gubernurnya yang berasal dari partai partai Islam, malah mendukung kontes Miss Universe. Dahulu di zaman Orba sikap pemerintah jelas dan tegas menolak event yang memamerkan aurat. Berdemokrasi bukan berarti mengorbankan nilai budaya dan menghalalkan berbagai macam cara.
KH. Muhyiddin yang juga aktif di PP Muhammadiyah ini menghimbau umat Islam untuk bersatu menolak acara Miss World tersebut. "Umat Islam harus melakukan penolakan dan protes demi Izzah agama Allah," serunya. [desastian/dbs]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!