Sabtu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 30 Maret 2013 07:22 wib
7.832 views
Jelang Pilgub Maluku, ada Upaya Provokasi di Ambon
AMBON (voa-islam.com) - Kondisi Ambon yang cukup kondusif akhir-akhir ini rupanya membuat pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab merasa tidak nyaman. Hal tersebut nampak nyata dengan adanya upaya provokasi dan ada adu domba untuk memprovokasi antara komunitas Islam dan Kristen di kota Ambon.
Upaya adu domba tersebut terjadi pada Jum'at (29/03/2013) pukul 04.30 WIT di desa Poka Rumah Tiga Kecamatan Baguala Ambon yang dihuni oleh warga Muslim dan Kristen.
Info yang berhasil dihimpun dari tempat kejadian bahwa pada waktu tersebut secara serentak di wilayah Desa Poka Rumah Tiga telah terjadi percobaan pembakaran pada fasilitas berikut ini:
- Sebuah rumah milik Ibu Hajah Nona agama Islam diatas fentilasi pintu rumah nampak ada bekas terbakar.
- Gereja Elim Tebernakel Rumah Tiga Jalan Pantai Rumah Tiga spanduk gereja yang menempel di dinding terbakar sampai mengenai kusen jendela gereja.
- Sepeda motor Honda Revo No Pol DE 3942 AR yang diparkir di dalam halaman gereja terbakar pada bagian kap depan sebelah kiri.
- Sepeda Motor Yamaha F1 ZR warna merah No Pol DE 4127 AH, pemilik Ilham Salatohi (23 tahun) agama Islam, alamat Kate-kate, terbakar pada bagian belakang yang menyebabkan jok motor habis terbakar. Pada saat terbakar sepeda motor tengah diparkir di depan tempat kost.
- Sepeda motor Yamaha Mio Soul GT warna ungu No Pol DE 5843 AY milik Andhika Friofaqih (20 tahun) agama Islam, PNS, terbakar pada bagian kap belakang sebelah kiri.
Terbakarnya barang-barang milik warga dari dua komunitas yang berbeda pada waktu dan tempat yang sama tentunya bukanlah suatu hal yang kebetulan. Dan hal tersebut nampak jelas adanya upaya provokasi dan adu domba untuk menciptakan konflik di Ambon.
Menanggapi kejadian tersebut seorang warga kota Ambon bernama Ismail mengatakan, "biasa itu permainan menjelang pilkada," ujarnya kepada voa-islam.com, Jum’at (29/3/2013).
Hal senada juga disampaikan warga Ambon yang lain bernama Moksen. "itu ada hubungannya dengan Pilkada," tuturnya.
Perlu diketahui bahwa pada bulan juni mendatang Provinsi Maluku akan menggelar pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur. Spanduk Pilkada, Posko dan baliho kandidat nampak ada pada setiap sudut dan permukiman yang ada di kota Ambon.
Upaya provokasi dan adu domba tersebut rupanya tidak berhasil memancing emosi warga. Sebab setelah peristiwa tersebut tidak nampak adanya ketegangan antara dua komunitas warga, kondisi relatif aman dan kasusnya telah ditangani oleh Polisi dari Polres Ambon. [AF]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!