Senin, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 18 Maret 2013 19:08 wib
7.131 views
HASI Bantah Keras Opini Konflik Suriah hanya Konflik Internal
JAKARTA (voa-islam.com) - Beredarnya opini tentang Suriah bahwa konflik yang terjadi di negara tersebut hanyalah konflik politik internal, bahkan dikatakan pula direkayasa oleh Zionis Israel dibantah keras oleh relawan Hilal Ahmar Society (HASI).
Ustadz Abu Harits, relawan HASI yang pernah turun langsung ke Suriah untuk menjalankan misi kemanusiaan menyatakan tak ada syubhat lagi bahwa konflik di Suriah adalah konflik ideologi dan aqidah.
“Tidak ada syubhat lagi Ahlus Sunnah wal Jamaah untuk memandang dan menilai bahwa konflik yang terjadi di Suriah adalah jihad fi sabilillah antara kaum muslimin melawan orang-orang kuffar,” tegas ustadz Abu Harits saat menjadi pembicara kajian ilmiah bertema Konflik Suriah Menuju Revolusi Islam Dunia, di Masjid Al Muhajiri, Jl. Semeru, Grogol, Jakarta Barat, Ahad (18/3/2013).
Rezim Nushairiyyah Bashar Al Assad telah melakukan amalah kekufuran yang jelas dan nyata (kufrun bawwah), diantaranya menuhankan sahabat Ali Radhiyallahu Anhu, bahkan meyakini ajaran trinitas versi Nushairiyyah.
“Diantara kufrun bawwah dari rezim yang berkuasa saat ini adalah mereka menuhankan Ali dan mereka mengakui adanya trinitas dengan ajaran mereka; ‘ain, mim, sin. ‘Ain itu maknanya Ali dan Ali itu adalah Tuhan. Mim adalah Muhammad, ciptaannya Ali. Sin ini adalah Salman Al Farisi yang memberi jalan petunjuk,” paparnya dihadapan ratusan hadirin.
Ajaran Nushairiyyah juga mempercayai keyakinan sesat hulul atau wihdatul wujud dan reinkarnasi yang bukan berasal dari Islam.
Ia menambahkan, Bashar Al Assad diduga tak pernah melaksanakan shalat, sebab seperti tersebar dalam video yang dirilis Al Arabiya, Bashar begitu kaku melaksanakan shalat Ied dan mendahului imam.
“Shalatnya orang Islam KTP abangan saja tidak kikuk, ini menunjukkan dia tidak pernah shalat. Dan mereka tidak memiliki masjid-masjid. Di masa Nuruddin Zanki dan pemerintahan Shalahuddin Al Ayyubi ketika usai membebaskan baitul maqdis mereka telah membuat masjid-masjid di Latakia, daerah di pinggiran laut mediterania. Namun masjid-masjid di perkampungan Nushairiyyah di situ dijadikan kandang kambing,” jelasnya.
Parahnya lagi, tentara-tentara rezim Assad memang menargetkan masjid untuk dibombardir. Bahkan mereka melecehkan rumah Allah dengan coretan kalimat kufur yang artinya ‘Tiada Tuhan Selain Bashar Al Assad’
“Lebih jelas lagi tentara-tentara mereka membombardir masjid-masjid. Jadi rumah-rumah Allah Ta’ala tidak luput dari serangan-serangan mereka dan menuliskan di dinding-dinding masjid itu laa ilaaha illaa bashar (tiada tuhan selain Bashar). Ini bagian dari kalimat kufur akbar, na’udzubillah min dzalik,” ungkapnya.
Dari fakta-fakta tersebut ustadz Abu Harits menyimpulkan bahwa hanyak orang yang terkena virus Syiah yang menyatakan bahwa konflik Suriah hanyalah konflik internal.
“Maka ikhwan fiddien rahimakumullah, hanya orang-orang yang terkena virus Syiah saja yang mengatakan bahwasanya konflik di Suriah ini konflik internal, hanya sekedar terjebak politik praktis dan lain sebagainya,” tandasnya. [Ahmed Widad]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!