Rabu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 6 Maret 2013 08:55 wib
20.834 views
Gara-gara Rebutan Lahan, Malaysia-Filipina Selatan Perang Saudara
SABAH (voa-islam.com) – Perbatasan Indonesia – Malaysia di Kalimantan menegang. TNI Angkatan Darat dari Batalion 407 memperketat penjagaan di perbatasan Indonesia Malaysia yang terletak di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, untuk menghindari penyusupan warga asing yang masuk ke wilayah Indonesia.
Seorang agen tenaga kerja Indonesia (TKI) di Kabupaten Nunukan, Alias, Sabtu (2/3) mengakui pengetatan tersebut dan sangat meresahkan karena seluruh penumpang maupun barang-barang milik TKI diturunkan dan diperiksa. Bahkan dia mengatakan resah atas pengetatan pemeriksaan itu karena menghambat ketibaan para TKI di kawasan atau perusahaan yang akan dituju.
Ia mengatakan pemeriksaan oleh aparat kepolisian Malaysia dengan menggunakan senjata lengkap baru saja seperti itu sehingga membuat TKI yang baru masuk bekerja di Malaysia itu menjadi resah. Membandingkan sewaktu konflik Indonesia dengan Malaysia terkait Ambalat (perbatasan perairan Sabah dengan Nunukan) pemeriksaan tidak berlapis-lapis seperti itu.
"Semua kendaraan yang melintas diperiksa termasuk penumpang dan barang bawaan. Polis Malaysia berjaga-jaga sampai berlapis-lapis dengan menggunakan senjata lengkap," ujar salah seorang TKI yang mengaku sedang dalam perjalanan menuju Lahaddatu Sabah.
Seperti diberitakan media massa, militer Malaysia merangsek masuk ke kawasan konflik menyerang kelompok bersenjata asal Filipina, tentara loyalis Sulu. Serangan dilakukan melalui darat dan udara. Jet tempur F-18 dan dan Hawk menghujani Distrik Lahad Datu, Selasa (5/3) pagi waktu setempat.
Serangan udara dilakukan tidak kurang selama setengah jam tanpa henti di perkebunan sawit. Tidak reda, lemparan mortir Angkatan Darat Negeri Melayu menyusul serangan udara. Reuters melaporkan, serangan udara dan mortir dilanjutkan dengan ratusan personil angkatan darat menyisir masuk kawasan melalui pesisir Lahad Datu. Tidak ada korban jiwa dalam aksi aksi militer terburuk di perbatasan Malaysia dan Filipina ini.
Perang dunia maya juga terjadi. Dalam pencarian kata 'Sabah' di Google, akan memunculkan hasil yang mengutip 'Wikipedia' menyebut kendali Malaysia atas negara itu 'illegitimate' (tidak sah). Sabah, negara bagian di Malaysia kini menghadapi krisis keamanan terbesar.
"Sabah tidak sah sebagai salah satu dari 13 negara anggota Malaysia, dan disebut sebagai negara bagian paling timur namun faktanya adalah bagian dari Kesultanan Sulu." Pesan itu tertampil dalam kotak pratinjau Wikipedia untuk entri Sabah.
Malaysia Mencaplok Sulu
Gejolak dan saling tembak antara aparat Malaysia dengan kelompok bersenjata yang diduga kuat dari Kesultanan Sulu Filipina Selatan itu masih berlangsung sampai sekarang dan telah menelan korban sebanyak 14 orang dari kedua belah pihak.
Pertikaian terjadi antara kepolisian Malaysia dengan 200 pengikut Kesultanan Sulu yang mencaplok sebuah pedesaan di timur Malaysia. Baku tembak pecah setelah terbit keputusan pemerintah Malaysia untuk mengakhiri pertikaian yang telah terjadi selama tiga minggu.
Pengikut Kesultanan Sulu di Selatan Filipina mendarat di pesisir pedesaan Lahad Datu di Kota Sabah pada (9/2) lalu untuk menunjukkan wilayah itu adalah milik mereka. Alasan mereka dokumen kepemilikan dari tahun 1800.
Bermula dari pencaplokan lahan oleh Malaysia, Malaysia dikejutkan dengan serangan milisi, diperkirakan sekitar 100-300 orang mendarat di pantai Sabah pada 12 Februari lalu. Para milisi mengklaim negara bagian itu adalah bagian bekas Kesultanan Sulu di Filipina.
Presiden Filipina, Benigno Aquino berulangkali mengatakan kepada kelompok bersenjata yang mengaku dari negara tersebut di Sabah, Malaysia, untuk meletakkan senjata mereka dan pulang ke rumah.
Sedikitnya 27 orang tewas dalam bentrokan antara pasukan Malaysia dengan orang-orang bersenjata dan kesultanan Sulu dari Filipina. Pejabat Malaysia mengatakan, jet tempur mengebom daerah di negara bagian Sabah Timur selama lebih dari 30 menit sebelum ratusan pasukan angkatan darat bergerak untuk mencari sekitar 180 warga Filipina yang diyakini bersembunyi di dekat perkebunan kelapa sawit di pesisir.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak akan menghadapi pemilu yang sulit dalam beberapa pekan. Dia juga mendapat tekanan untuk bersikap tegas terhadap kelompok yang tiba dengan perahu sekitar tiga pekan lalu dan mengaku dari kesultanan Sulu Filipina yang dipimpin Jamalul Kiram III.
Seorang anggota polisi Malaysia tewas dalam bentrokan dengan sekelompok penyusup bersenjata di Kampung Sri Jaya, Siminul, Semporna, Sabah, pada Ahad (3/3). Total anggota polisi Malaysia yang tewas dalam kejadian itu mencapai enam orang.
Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia Tan Sri Ismail Omar mengatakan enam penyusup bersenjata juga tewas dalam bakutembak pada pukul 20.00 waktu setempat di desa air itu.
Sementara itu, Aparat kepolisian Diraja Malaysia di Sabah memperketat pemeriksaan terhadap warga negara asing (WNA) di sepanjang jalan Tawau-Kota Kinabalu sejak beberapa pekan ini.
Desastian/RoL/dbs
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!