Jum'at, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 1 Maret 2013 13:29 wib
9.318 views
Jalan Diblokir, Warga Dompu Marah Tuntut Otopsi Ulang Sirajudin
DOMPU (voa-islam.com) - Jenazah terakhir dari ketujuh korban penembakan Densus 88 dari Rumah Sakit Kramat Jati Polri atas nama Sirajudin tiba dikediamannya di Desa Baka Jaya, Dompu, NTB Selasa (26/2/2013) Pukul 22:40 WITA.
Pekikan takbir dari warga sekitar dan tangisan dari keluaga menyambut kedatangan jenazah dari mobil ambulance menuju ke atas rumah panggung keluarga Sirajudin.
Selanjutnya, atas inisiatif pihak keluarga dan salah satu tokoh masyarakat, peti jenazah pun dibuka. Tidak lama kemudian, semua media dipersilahkan untuk mengambil Gambar Jasad yang menurut Keluarga sangat tidak wajar (otopsinya). Tampak jelas bekas jahitan dari dagu sampai dibawah pusar.
Pihak keluarga melalui salah satu juru bicaranya, menuturkan bahwa pihak keluarga tidak akan menerima kondisi jenazah seperti ini dan akan menuntut pada pihak Kepolisian. "Kami sangat sedih melihat kondisi jenazah dari anak kami almarhum Sirajudin. Kami tidak akan menerimanya dan rencananya kami akan melakukan otopsi ulang, entah di Rumah Sakit Dompu atau di Mataram," ungkap Iswan.
Warga Blokir Jalan
Keesokan harinya ratusan warga Desa Baka Jaya Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB, melakukan Aksi Pemblokiran Jalan.
Aksi yang dilakukan di jalan lintas Sumbawa ini merupakan luapan kekecewaan dari keluarga almarhum Sirajudin dan Warga Desa Baka Jaya serta sekitarnya. Mereka marah lantaran kinerja aparat Densus 88 yang seenaknya menembak mati Sirajudin.
Selain itu hasil otopsi yang tidak wajar juga menjadi pemicu dari aksi pemblokiran jalan tersebut. "Kami Heran, mengapa korban bisa seperti itu, badan adik kami Sirajudin dari dagu sampai bawah pusar ada bekas Jahitan," ungkap salah satu keluarga Siarajudin yang enggan disebutkan namanya.
Setelah ada surat rekomendasi dari kapolres Dompu untuk melakukan otopsi ulang, maka pihak keluarga dan warga membuka kembali akses jalan yang telah diblokir.
Jenazah almarhum Sirajudin pun diberangkatkan ke Mataram pada Rabu (27/2/2013) sore untuk dilakukan otopsi ulang karena pihak keluarga sangat khawatir akan adanya organ tubuh dari almarhum Sirajudin yang diambil atau dikeluarkan. [Umar]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!