Selasa, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 12 Februari 2013 20:56 wib
13.371 views
Jelang Valentine, Permen Karet Pemicu Gairah Seksual Meresahkan
SURABAYA (voa-islam.com) - Para orang tua di Surabaya resah dengan maraknya peredaran permen cinta jelang perayaan Hari Valentine.
Keresahan itu terbukti dengan banyaknya pertanyaan dan permohonan penjelasan dari para orang tua, khususnya orang tua yang memiliki anak remaja atau siswa SMP dan SMA, ke Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Surabaya.
Kepala Bagian Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti mengakui beberapa orang tua sangat khawatir dengan munculnya permen cinta di kalangan pelajar.
"Banyak orang tua yang cemas dan menanyakan perihal permen cinta itu ke Polrestabes," ujar Kompol Suparti, Selasa (12/2/2013).
Beberapa orangtua, jelas dia, ada yang datang langsung ke Polrestabes Surabaya untuk mengetahui lebih jauh dampak permen tersebut. Menurut Kompol Suparti, kekhawatirannya tersebut wajar, terlebih ketika maraknya permen cinta ini muncul berdekatan dengan Valentine.
Meski demikian, ia memastikan hingga saat ini belum ada laporan tindakan kriminal asusila terkait kemunculan permen cinta tersebut.
"Polisi juga tetap antisipatif, dengan sosialisasi ke sekolah dan mengawasi penjualan permen yang dijual melalui internet tersebut," ujarnya mengakhiri.
Permen cinta adalah permen pembangkit libido untuk wanita. Dari penelusuran di dunia maya, permen itu diklaim mampu meningkatkan gairah wanita hanya dalam waktu sesaat. Tak pelak, permen itu laris manis di pasaran.
Efek yang ditimbulkan dari perman terbilang luar biasa. Sebab, hanya butuh 10-20 menit, hasrat perempuan yang mengonsumsinya bakal terdongkrak dan tak terkendali.
Uniknya, permen karet ini tak jauh berbeda dengan permen karet 'biasa' yang beredar di pasaran. Bentuknya pipih dan memanjang lalu dibungkus kertas timah.
Tersedia pilihan rasa strawberry, mint, dan jeruk. Satu kotak berisi lima permen karet. Kemasannya pun beragam. Ada yang menampilkan gambar buah strawberry, dan ada gambar perempuan tanpa busana.
Namun, di kemasan permen karet itu tidak tertera izin Dinas Kesehatan ataupun Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sebagian besar permen karet itu didatangkan dari Cina dan dijual bebas via online. [Widad/rol]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!