Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
21.614 views

Dizalimi Panji Gumilang,Karyawan Al-Zaytun Datangi Komnas HAM

JAKARTA (VoA-Islam) – Belum lama ini, Rabu (8/1/2013), sebanyak delapan orang karyawan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat mendatangi kantor Komnas HAM di Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat, untuk melaporkan kasus pidana dan perdata yang terjadi di Al Zaytun. Ketiganya didampingi seorang anggota Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras).

"Untuk pidana, kita mengadukan kasus penyekapan karyawan, sedangkan perdata yang di adukan adalah hak-hak karyawan selama bekerja di sana," kata salah seorang korban penyekapan Sutrisno saat tiba di kantor Komnas HAM.

Menurutnya, korban penyekapan seluruhnya ada 5 orang, namun karena tidak bisa semua ke Jakarta maka hanya 3 orang korban penyekapan dan 5 karyawan lainnya yang menuntut kasus perdata.

"Harapan kami untuk kasus pidana ini Komnas HAM bisa memantau kasus yang terjadi ini, dan perdata kita berharap Komnas HAM dapat memediasi terhadap ketenagakerjaan di Al-Zaytun dan membantu segala tuntuan yang akan diajukan oleh teman-teman," terangnya.

Rombongan karyawan Al Zaytun yang datang membawa berkas tersebut langsung diterima di ruang pengaduan oleh dua orang staf. Di ruang tersebut mereka menceritakan kasus penyekapan yang mereka alami di pesantren Al Zaytun beberapa waktu silam.

Disekap di Al Zaytun

Dikabarkan, Sanusi (37) bersama rekannya yaitu Amin, Kusnadi, Sutrisno dan Widodo. Ia disekap oleh petugas keamanan pondok pesantren pimpinan Panji Gumilang itu. di lantai basement di Gedung Masyiqoh, Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.

"Kami disekap karena menuntut kenaikan gaji sesuai dengan UMR (Upah Minimum Rata-Rata). Namun pihak Ponpes memperlakukan kami sewenang-wenang," kata Sanusi ketika ditemui di Komnas HAM, Jakarta Pusat, Rabu (9/1/2013).

Sanusi menuturkan, dia bersama rekan-rekannya menyebarkan selebaran di Ponpes untuk menuntut kenaikan dan tuntutan mereka. Tidak lama kemudian, mereka didatangi keamanan dan membawa mereka ke lantai basement. "Kami dibawa ke gedung Masyiqoh yang juga berfungsi sebagai rumah dinas Panji Gumilang di lantai atasnya. Kami disekap di lantai basement dari tanggal 13 sampai 16 Desember," tuturnya.

Pria yang tinggal di Pasar Rebo, Jakarta Timur tersebut menambahkan, selama penyekapan mereka diperlakukan kasar oleh petugas keamanan. Bahkan Panji Gumilang pernah menamparnya dengan buku. "Kami dikasih makan seadanya, tapi suka telat," ujarnya.

Mereka dibebaskan setelah rekannya, Mulyarso melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Gantar dan Mapolres Indramayu. "Kami bisa bebas setelah teman kami melapor ke Polres," tutupnya.

Korban penyekapan lainnya juga dialami  Wibowo (45). Ia masih trauma dengan penyekapan tersebut. Menurutnya, tindak penyekapan sudah sering terjadi kepada karyawan, namun tak pernah terselesaikan hingga ke ranah hukum. "Sudah beberapa kali terjadi, cuma ya mereka redam dan menguap begitu saja. Tapi terjadi lagi. Ya alhamdulillah sekarang bisa terungkap," kata Widodo.

Kasus penyekapan atau interogasi terhadap karyawan itu tidak saja terjadi kepada beberapa karyawan secara sekaligus, tetapi lebih sering terjadi secara perseorangan di Pesantren Al-Zaytun. "Segala bentuk pelanggaran atau tindakan indisipliner pasti ada disekap di sana, diinterogasi. Kasus-kasus perorangan nggak ada yang lapor, paling nggak mereka keluar sendiri atau dikeluarin," terangnya.

Penyekapan yang dialami Wibowo dan empat rekan karyawan lainnya disekap dan diinterogasi hanya karena menempelkan selebaran tentang ketidaksetujuannya atas apa yang terjadi di Pesantren Al-Zaytun. Ia menuturkan, akibat perlakuan semena-mena pihak pesantren terhadap karyawan itu dapat terlihat jelas dengan jumlah karyawan yang merosot di Pesantren Al-Zaytun. "Kita tempel selebaran tentang realita di ma'had (pesantren). Isinya Fakta di Al-Zaytun, gaji yang kecil. Kerja sampai 12 jam sehari gajinya cuma Rp 250 ribu," jelas Widodo geram.

Panji Gumilang Temperamental

Selama bekerja di pesantren di Indramayu, Jawa Barat itu, mantan karyawan Al Zaytun, Sanusi menilai, Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang dikenal sebagai sosok yang temparemental. "Apa-apa harus dituruti ucapan Syekh Panji. Dan itu semua dijadikan hukum. Jadi yang lain serba salah," kata Sanusi.

Menurut Sanusi, semua karyawan disana tidak berani melawan perkataan Panji Gumilang, karena mereka takut dipecat dan dihukum oleh petugas keamanan di sana."Kita tidak ada yang berani melawannya. Ada karyawan yang pernah ditampar Panji. Saat itu, ada santri yang ingin lewat untuk salat Maghrib dan berbarengan dengan seorang karyawan yang juga ingin melintas. Karyawan tersebut dipanggil dan ditampar pakai buku oleh Panji," paparnya.

Wibowo, mantan karyawan Pondok Pesantren, Al Zaytun lainnya menambahkan, saat ini lebih dari setengah karyawan di Al Zaytun telah keluar. Baik itu dipecat maupun mengundurkan diri. Dia berharap agar struktur disana dapat berubah lebih baik lagi."Kita ingin gaji sesuai dengan UMR. Saat ini juga tinggal 1.100 karyawan yang bertahan disana dari hampir 3000 karyawan di Al-Zaytun," pungkasnya.

Mereka berharap kasusnya kali ini dapat diselesaikan baik oleh pihak kepolisian maupun bantuan dari Komnas HAM. Desastian/dbs

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X